Jumat 01 Sep 2023 08:20 WIB

Buah-buahan Ini Jadi Simbol Perlawanan Palestina

Sejumlah buah-buahan mewakili identitas nasional Palestina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)
Foto:

Dalam cerita pendek itu, kontak terakhir narator dengan Palestina sebelum memasuki Lebanon adalah seorang petani yang menjual jeruk di sepanjang jalan.  Di tengah suara tangisan keluarganya, dia mengambil beberapa buah jeruk dan membawanya ke Lebanon. Jeruk ini menjadi sebuah kenang-kenangan untuk semua pohon jeruk yang mereka tinggalkan untuk orang-orang Yahudi.

Di Lebanon, hidup sangat sulit bagi para pengungsi, khususnya ayah temannya.  Cerita berakhir setelah narator menyaksikan ayah temannya mengalami gangguan mental.  Di samping orang dewasa yang menangis dan menggigil, narator pada saat yang sama melihat sebuah pistol hitam dan di sampingnya ada pistol oranye. 

Pistol yang menjadi simbol kematian, dihubungkan dengan warna oranye yang layu melalui tatapan narator. Warga Palestina diusir secara paksa dari “negeri jeruk”, narator menyadari betapa besarnya kerugian yang dialami rakyat Palestina.

Zaitun

Pohon zaitun dapat ditemukan di seluruh Palestina dan merupakan simbol perlawanan. Nour Alhoda Akel, warga Palestina berusia 23 tahun dari lembah Ara, percaya bahwa pohon zaitun diasosiasikan dengan identitas Palestina. Karena pohon zaitun mewakili hubungan mendalam orang Palestina dengan tanah air mereka.

“Pohon zaitun bisa hidup ratusan tahun. Jadi kalau pohon di luar rumah saya berumur 100 tahun, otomatis saya terhubung dengannya,” kata Akel mengacu pada tanah tempat pohon itu berdiri.

Setiap tahun saat panen zaitun, Akel bergabung dengan keluarga besarnya untuk memetik buah zaitun dari kebun mereka, yang merupakan pusaka keluarga. “Seluruh keluarga keluar dan semua orang membantu,” kata Akel.  

Setelah seminggu memetik, mereka membuat minyak zaitun dan mengawetkannya. Minyak zaitun ini cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga panen tahun depan. Minyak zaitun menjadi salah satu bahan utama dalam makanan Palestina.

Bagi warga Palestina lainnya, panen zaitun merupakan sumber pendapatan penting.  Selain minyaknya, buah zaitun juga digunakan dalam kosmetik dan sabun.

Dalam beberapa tahun terakhir, pohon zaitun Palestina diserang oleh pemukim Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.  Menurut PBB, lebih dari 5.000 pohon zaitun milik warga Palestina di Tepi Barat dirusak dalam lima bulan pertama 2023.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pemukim menyerang warga Palestina saat panen zaitun, yang biasanya jatuh pada Oktober dan November.  Pada suatu hari di Oktober 2021, Aljazirah melaporkan bahwa pemukim mencabut 900 pohon zaitun dan aprikot, serta mencuri tanaman zaitun di Desa Sebastia, sebelah utara Nablus.

Terong

Dalam fotonovel Edward Said tentang identitas Palestina, berjudul After the Last Sky, ia mencurahkan beberapa halaman untuk membahas terong, khususnya yang berasal dari Battir. Battir adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang terkenal dengan terongnya. Bahkan secara berkala diadakan festival terong.

Bagi Said, terong adalah salah satu cara dirinya terhubung dengan Palestina kendati dia tinggal di Amerika Serikat. Dia menjalani sebagian besar hidupnya sebagai orang buangan.  Pada saat buku ini ditulis, Said masih menjadi anggota PLO, sehingga Israel melarang dia memasuki tanah airnya.

Said menceritakan bahwa keluarganya sangat menyukai terong Battiri. "Bahkan selama bertahun-tahun sejak kami memiliki terong Battiri, tanda persetujuan atas terong yang baik adalah 'Terong tersebut hampir sama baiknya dengan terong Battiri'," ujar Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement