Sabtu 02 Sep 2023 06:30 WIB

Mengapa Peta Nasional Cina Picu Gelombang Protes Banyak Negara?

Cina merilis peta terbaru Laut Cina Selatan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Cina (Ilustrasi). Cina telah membuat geram banyak negara di kawasan Asia-Pasifik dengan dikeluarkannya peta resmi baru yang mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan.
Foto:

 

 

Hanoi Menggambarkan betapa provokatifnya sembilan garis putus-putus. Vietnam pada Juli melarang penayangan film populer Barbie karena diklaim memuat tampilan peta yang menunjukkan klaim Cina yang disengketakan.

Pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri juga menolak sembilan garis putus-putus dan klaim Beijing di Laut Cina Selatan.

Klaim teritorial terkadang mengarah pada konfrontasi langsung. Lebih dari seminggu yang lalu, kapal-kapal Filipina melanggar blokade penjaga pantai Cina di wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Peristiwa ini berkaitan dengan pengiriman pasokan ke pasukan Filipina yang menjaga perairan dangkal yang diperebutkan.

Dalam tanggapan terhadap peta tersebut, Departemen Luar Negeri Filipina mengutip keputusan pengadilan arbitrase di Den Haag berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB pada 2016. Dalam kesempatan itu sebagian besar membatalkan klaim Cina atas hampir seluruh Laut Cina Selatan dan menjunjung tinggi Filipina atas kendali sumber daya di zona ekonomi eksklusif sepanjang 322 km di laut.

Sedangkan Rusia belum memberikan tanggapan. Moskow saat ini sangat mementingkan dukungan Cina dalam perangnya melawan Kiev.

Apa yang dikatakan Cina?

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menghindari pertanyaan mengenai hal spesifik dari sembilan garis putus-putus dan alasan menggunakan garis putus-putus ke-10 dalam beberapa tahun terakhir. Dia hanya mengatakan, bahwa sikap Cina terhadap Laut Cina Selatan adalah konsisten dan jelas.

Wang juga tidak secara langsung menanggapi protes atas peta tersebut. Dia mengatakan, pembaruan tersebut merupakan praktik rutin setiap tahun dengan tujuan menyediakan peta standar dan untuk mendidik masyarakat agar menggunakan peta sesuai dengan aturan.

“Kami berharap pihak-pihak terkait dapat melihatnya secara obyektif dan rasional,” ujarnya pada Kamis (31/8/2023).

Kenapa sekarang merilis peta nasional terbaru?

Peta nasional adalah produksi tahunan yang dapat dirilis kapan saja. Cina tahu betul bahwa klaimnya kontroversial, meskipun klaim tersebut bukanlah hal baru.

Momen perilisi tampak penting karena peta tersebut muncul setelah pertemuan negara-negara BRICS pada akhir Agustus. Momen ini tepat sebelum Cina berpartisipasi dalam pertemuan tingkat tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan G20.

Pada pertemuan-pertemuan BRICS, hubungan Cina-Rusia secara luas dipandang semakin menguat. Kelompok tersebut memberikan suara mendukung dalam proposal yang diajukan oleh Cina dan Rusia untuk mengundang Iran dan Arab Saudi, serta empat negara lainnya, untuk bergabung.

Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Cina Xi Jinping bahkan berbicara tentang sengketa perbatasannya. Mereka setuju untuk mengintensifkan upaya untuk meredakan ketegangan.

Sebagian besar negara yang berselisih dengan Cina di Laut Cina Selatan adalah anggota ASEAN, dan India menjadi tuan rumah pembicaraan G20. Dengan merilis peta tersebut, Beijing secara luas dipandang memberi isyarat bahwa mereka tidak berniat untuk mundur dari klaimnya dan memastikan bahwa posisinya selalu diingat oleh negara-negara lain di kawasan ini.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement