Selasa 03 Oct 2023 07:22 WIB

Pasukan Penjaga Perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh Ditembaki Sniper

Pasukan penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh menjadi target serangan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pasukan penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di Nagorno-Karabakh menjadi target serangan penembak jitu
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pasukan penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di Nagorno-Karabakh menjadi target serangan penembak jitu. Tentara Azerbaijan yang turut terlibat dalam patroli bersama pasukan Rusia di wilayah tersebut juga ikut diserang.

“Patroli gabungan Rusia-Azerbaijan ditembak oleh orang tak dikenal menggunakan senjata penembak jitu. Tidak ada korban jiwa. Komando kontingen penjaga perdamaian Rusia, bersama dengan perwakilan pihak Azerbaijan dan Karabakh, sedang menyelidikinya,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Senin (2/10/2023).

Baca Juga

Sementara itu, pada Senin lalu, Armenia mengungkapkan, seorang tentaranya tewas ketika pasukan Azerbaijan melepaskan tembakan di wilayah perbatasan. “Pada tanggal 2 Oktober, akibat penembakan yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Azerbaijan terhadap sebuah kendaraan milik Angkatan Bersenjata Armenia yang membawa perbekalan untuk personel. Ada satu orang tewas dan dua orang terluka di pihak Armenia,” ungkap Kementerian Pertahanan Armenia.

Pekan lalu, lebih dari 88 ribu warga dilaporkan telah meninggalkan Nagorno-Karabakh dan mengungsi ke Armenia. Eksodus itu terjadi setelah Azerbaijan melancarkan operasi militer ke Nagorno-Karabakh dan berhasil memukul pasukan etnis Armenia yang sebelumnya mengontrol wilayah tersebut.

Perwakilan UNHCR di Armenia, Kavita Belani, mengungkapkan, banyak dari warga Nagorno-Karabakh yang melarikan diri ke Armenia dalam keadaan letih dan dibekap rasa takut. Mereka berkumpul di pusat pendaftaran.

“Ini adalah situasi di mana mereka telah hidup di bawah blokade selama sembilan bulan. Dan ketika mereka masuk, mereka penuh dengan kecemasan, ketakutan, dan mereka menginginkan jawaban,” ucap Belani dalam konferensi pers virtual, 29 September 2023 lalu.

Dia memprediksi, jumlah warga Nagorno-Karabakh yang memutuskan mengungsi ke Armenia masih bakal bertambah. “Kami siap menangani hingga 120 ribu orang. Sangat sulit untuk memprediksi berapa banyak pengungsi yang akan datang pada saat ini,” ujar Belani ketika ditanya tentang jumlah pengungsi.

Menurut UNHCR, sepertiga dari warga Nagorno-Karabakh yang mengungsi ke Armenia adalah anak-anak.

Nasib pengungsi dari Nagorno-Karabakh...

sumber : Reuters / AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement