Sabtu 07 Oct 2023 13:02 WIB

Serangan Rudal Rusia ke Sebuah Kafe Hapus Setengah Desa Ukraina

Serangan tersebut salah satu serangan paling mematikan selama 20 bulan pertempuran

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Warga Ukraina memakamkan kerabat yang menjadi korban serangan rudal Rusia
Foto:

Penyelidik polisi regional Serhiy Bolvinov mengatakan pihak berwenang harus menggunakan DNA untuk mengidentifikasi beberapa korban, karena jasad mereka tidak dapat dikenali.

"Mayat-mayat tergeletak di halaman itu, dan tak seorang pun dapat mengidentifikasinya," kata Valentyna Kozienko, 73 tahun, yang berbicara di dekat rumahnya di dekat lokasi kejadian.

Saat hari mulai gelap kru darurat yang kebingungan membawa mayat-mayat yang ditempatkan di dalam kantung-kantung putih ke bagian belakang sebuah truk pickup. Seorang pria lokal berlutut dan menangis sambil meletakkan tangannya di atas jenazah orang yang dicintainya sebelum jenazah itu dibawa pergi.

Penduduk setempat, Oleksandr Mukhovatyi, mengatakan ia kehilangan ibu, saudara laki-laki, dan ipar perempuannya.

"Seseorang mengkhianati kami. Serangan itu tepat, semuanya mendarat di kedai kopi," katanya.

Pada hari Jumat, para petugas penyelamat terus menyaring puing-puing kafe yang rata dengan tanah dan toko di dekatnya. Sementara para penggali menyingkirkan puing-puing.

Di atas meja rendah yang didirikan beberapa meter jauhnya, anggota layanan darurat dan masyarakat setempat meletakkan bunga dan menyalakan lilin di stoples kecil berwarna-warni untuk mengenang para korban yang tewas.

Di pemakaman tersebut, ada satu kuburan yang menonjol. Tanah yang baru saja digali ditumpuk di bawah karangan bunga berwarna biru dan kuning cerah yang senada dengan warna bendera Ukraina yang berkibar di atasnya tertiup angin.

Ini adalah tempat peristirahatan terakhir Andriy Kozyr, seorang prajurit tentara Ukraina dan kerabat jauh dari ayahnya, Valeriy, yang baru saja berduka.

Andriy terbunuh pada awal konflik, tetapi keluarganya ingin memakamkannya di desa asalnya ketika mereka menemukan jasadnya di daerah yang telah diduduki Rusia sebelum mereka mundur pada akhir 2022.

Tepat ketika teman-teman dan kerabat setempat duduk untuk merayakan kehidupannya, rudal mendarat.

"Separuh desa hilang, keluarga hilang, setiap saat mereka meleset. Kali ini, mereka tepat," kata Kozyr, berdiri di samping istrinya sambil menangis.

"Sekarang saya harus mencoret setengah dari buku telepon saya," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement