Senin 09 Oct 2023 08:25 WIB

Penduduk Tel Aviv Mulai Keluar Rumah Pascaserangan Hamas

Sebagian besar restoran di Tel Aviv masih tutup.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Polisi di lokasi bangunan yang hancur di Tel Aviv, Israel, 08 Oktober 2023, menyusul serangan roket Hamas.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Polisi di lokasi bangunan yang hancur di Tel Aviv, Israel, 08 Oktober 2023, menyusul serangan roket Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Penduduk Israel mulai keluar rumah untuk berjalan-jalan setelah pejuang Hamas menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023). Orang-orang yang penasaran berhenti dan berkumpul di sekitar petugas yang bekerja membersihkan puing-puing di pinggir jalan. 

Dua bangunan terkena serangan roket Hamas pada Sabtu malam, dan melukai empat orang. Kendati penduduk Israel sudah berani keluar rumah, sebagian besar pantai dan ruang publik masih kosong.

Baca Juga

Dilaporkan Aljazirah, Ahad (8/10/2023) sebagian besar restoran masih tutup. Namun, beberapa restoran membuka kembali dapur komersial mereka untuk keperluan perang, seperti restoran pizza yang memiliki truk pick-up  dengan ratusan kotak pizza yang siap untuk dikirimkan kepada tentara. Restoran pizza tersebut telah berhenti menjualnya kepada umum, dan hanya membuat makanan untuk tentara.

Orang-orang mendekati para relawan yang menyiapkan makanan untuk dikirim ke Israel selatan. Mereka menanyakan apa yang dapat membantu dan menawarkan sumbangan.

Beberapa restoran masih melayani penduduk di Tel Aviv. Beberapa skuter pengantar makanan melaju di jalan-jalan yang kosong, membawakan makanan kepada banyak warga Israel yang masih berada di dalam rumah. Patroli polisi menghentikan orang-orang untuk menanyakan ke mana mereka akan pergi.

Pada Sabtu malam, warga Israel dan turis berbondong-bondong ke Bandara Ben Gurion untuk mencoba mendapatkan penerbangan terakhir dari Israel.  Pada Ahad (8/10/2023) maskapai penerbangan besar membatalkan penerbangan ke Israel. Mereka yang telah mendapatkan tiket menunggu dengan cemas  apakah penerbangan mereka akan lepas landas.

Sementara calon penumpang datang untuk mencoba peruntungan apakah mereka dapat membeli tiket pada menit-menit terakhir. Seorang penumpang mengatakan, ada lebih banyak orang yang mengantri saat check-in. Mereka mencoba peruntungan apakah mereka bisa mendapatkan tiket.

Banyak orang yang kebingungan dan ketakutan. Hal ini diperburuk dengan deklarasi resmi keadaan perang oleh kabinet Israel pada Ahad (8/10/2023).

“Kami sedang berperang. Saya menyerukan kepada seluruh warga Israel untuk bersatu, untuk mencapai tujuan tertinggi kita, kemenangan dalam perang," ujar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada Sabtu pagi, berbagai sektor masyarakat Israel tampaknya mengesampingkan perbedaan mereka dan fokus pada deklarasi perang. Untuk saat ini, masyarakat Tel Aviv perlahan-lahan melepaskan kewaspadaan mereka dan berusaha untuk mencoba hidup normal seperti sebelumnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement