Jumat 13 Oct 2023 08:35 WIB

Eks Pejabat Israel: Pemerintah Israel Gunakan Kebohongan untuk Membenarkan Perang

Kebohongan yang dibuat Pemerintah Israel untuk membenarkan perang harus dihentikan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Rabu (11/10/2023).
Foto:

"Orang-orang perlu menentang mereka karena hal itu bohong, dan kita akan menjadi penghasut perang jika kita membiarkan mereka lolos begitu saja," ujar Levy.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ikut menyebarkan hoaks tentang pemenggalan anak-anak Israel dan menyalahkan media dan juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pernyataan lanjutan, juru bicara Gedung Putih akhirnya mengakui Biden dan pejabat AS lainnya belum melihat atau secara independen mengonfirmasi bahwa Hamas memenggal anak-anak Israel.

Juru bicara militer Israel pun akhirnya angkat bicara. Dia menyatakan, tentara Israel tidak memiliki informasi yang mengkonfirmasi tuduhan bahwa Hamas memenggal kepala bayi.

“Kami telah melihat beritanya, tapi kami belum memiliki rincian atau konfirmasi mengenai hal itu,” kata juru bicara tersebut.

Hamas telah menolak klaim palsu oleh beberapa media Barat yang menuduh pejuang Hamas membunuh atau memenggal kepala anak-anak dan menargetkan warga sipil. Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/10/2023), Hamas mengutuk propaganda pendudukan Israel yang penuh dengan kebohongan dan rekayasa.

Hamas mengatakan, propaganda Israel itu sebagai upaya untuk menutupi kejahatan dan pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel sepanjang waktu. Sebagian besar kejahatan yang dilakukan Israel merupakan kejahatan perang dan genosida.

“Pejuang kemerdekaan Palestina menargetkan pos dan pangkalan militer dan keamanan pendudukan Israel, yang semuanya merupakan target yang sah," ujar pernyataan Hamas, dilaporkan Middle East Monitor.

Para pejuang Palestina berusaha menghindari sasaran terhadap warga sipil. Hal ini dapat dibuktikan melalui kesaksian seorang warga Israel di televisi yang menceritakan bahwa pejuang Hamas telah memperlakukan mereka dengan baik. Hamas menyesalkan media arus utama Barat yang gagal melaporkan kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel, tanpa pandang bulu.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement