Senin 16 Oct 2023 13:56 WIB

Isak Tangis Jurnalis Gaza Saat Laporkan Kekacauan atas Pemboman Israel

Gaza kali ini bukan hanya sekadar peningkatan eskalasi namun pembantaian massal.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Jurnalis Gaza, Noor Harazeen menggambarkan serangan Israel ini seperti pembantaian massal.
Foto:

Setidaknya 11 jurnalis meninggal dunia dalam serangan di Gaza. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) pada Jumat  (14/10/2023) mengatakan, seorang videografer Reuters wafat dalam penembakan Israel di Lebanon selatan. Sementara, dua jurnalis lainnya dari televisi Aljazirah yang berbasis di Doha terluka dalam serangan itu.

“Dalam tujuh hari pertama pertempuran, sedikitnya 11 jurnalis tewas, dua hilang dan dua lainnya luka-luka. Sembilan jurnalis Palestina dipastikan meninggal, satu jurnalis Israel dipastikan tewas dan satu lagi dilaporkan hilang," ujar pernyataan CPJ, dilaporkan Anadolu Agency

“Pada 13 Oktober, seorang jurnalis yang berbasis di Beirut tewas dalam serangan penembakan di Lebanon selatan,” kata CPJ.

CPJ mengatakan jurnalis di Gaza menghadapi risiko tinggi ketika meliput konflik di tengah serangan udara yang sedang berlangsung. CPJ menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai.

“Wartawan melakukan pengorbanan besar di seluruh wilayah untuk meliput konflik penting ini.  Langkah-langkah untuk memastikan keselamatan mereka harus diambil oleh semua pihak untuk menghentikan jumlah korban jiwa yang mematikan dan besar ini," ujar Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement