Sebelumnya pada Sabtu (11/11/2023) militer Israel mengatakan, mereka akan membantu evakuasi bayi-bayi prematur tersebut. “Staf rumah sakit al-Shifa telah meminta agar bayi-bayi di bagian anak agar bisa sampai ke rumah sakit yang lebih aman. Kami akan memberikan bantuan yang diperlukan,” kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari dalam jumpa pers yang disiarkan televisi.
Melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki, koresponden Aljazirah, Alan Fisher mengatakan bahwa, rencana Hagari untuk memindahkan bayi-bayi tersebut ke rumah sakit lain tampaknya tidak realistis. Dia menambahkan bahwa Israel mungkin bertindak karena kekhawatiran atas kritik yang diterimanya mengenai situasi di Rumah Sakit al-Shifa dan kematian dua bayi.
“Itu menimbulkan sejumlah pertanyaan. Pertama, 'Bagaimana cara kerjanya? Bagaimana mereka bisa dengan aman memindahkan bayi-bayi tersebut ketika pertempuran sedang berlangsung di daerah tersebut? Kedua, ke rumah sakit mana mereka akan pergi? Kami mendengar dari seluruh Jalur Gaza bahwa mereka kehabisan kebutuhan pokok untuk merawat bayi-bayi tersebut, termasuk bayi prematur," ujar Fisher.