Jumat 17 Nov 2023 15:35 WIB

Mesir: Penyeberangan Rafah Selalu Dibuka, Tapi Bantuan Tetap Bergantung Izin Israel

Masuknya bantuan dari Rafah harus mendapat persetujuan dari pihak Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Penyeberangan Rafah terbuka tapi masuknya bantuan harus mendapat persetujuan dari pihak Israel
Foto:

Proses penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk di dalamnya bahan bakar, seharusnya sudah bisa dilakukan tanpa hambatan. Hal itu karena Dewan Keamanan PBB, setelah menghadapi empat kali kegagalan, akhirnya berhasil mengadopsi resolusi jeda kemanusiaan di Gaza pada Rabu malam lalu. Resolusi rancangan Malta itu didukung 12 dari 15 negara anggota Dewan Keamanan. Tiga negara, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Rusia memilih abstain.

Resolusi itu menyerukan pentingnya memperpanjang jeda dan koridor kemanusiaan di Gaza selama “jumlah hari yang cukup”. Hal itu guna memungkinkan akses penuh, cepat, aman, dan tanpa hambatan bagi badan-badan serta para mitra PBB dalam menyalurkan bantuan. Resolusi turut menekankan perlunya memastikan bahan bakar diizinkan memasuki Gaza.

Resolusi juga meminta semua pihak tidak merampas layanan dasar dan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi penduduk sipil di Gaza. Selain itu, resolusi turut menyerukan evakuasi orang-orang yang sakit dan terluka di Gaza, khususnya anak-anak.

Meski resolusi Dewan Keamanan PBB bersifat mengikat, namun Israel menolaknya. Tel Aviv telah mengisyaratkan enggan mematuhi resolusi jeda kemanusiaan di Gaza yang sudah disahkan Dewan Keamanan. “Tidak ada tempat untuk jeda kemanusiaan yang berkepanjangan (di Gaza),” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip surat kabar Israel, Haaretz, Rabu lalu.

Israel enggan menerima jeda kemanusiaan panjang di Gaza selama Hamas belum membebaskan para sandera. Ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas diduga menculik lebih dari 200 orang yang terdiri dari warga Israel, warga Israel berkewarganegaraan ganda, dan warga asing.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan juga mengkritik keras diadopsinya resolusi jeda kemanusiaan oleh Dewan Keamanan. Menurutnya resolusi itu tidak sesuai kenyataan karena di dalamnya tidak turut mengutuk serangan dan operasi infiltrasi Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Agresi Israel ke Gaza sudah berlangsung selama 41 hari. Serangan mereka telah membunuh sedikitnya 11.630 warga Gaza. Termasuk di dalamnya 4.710 anak-anak dan 3.165 perempuan. Sementara korban luka sudah mendekati 30 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement