Sabtu 18 Nov 2023 11:55 WIB

Israel Dilaporkan Uji Senjata Baru dalam Perang di Gaza, Seperti Apa Dampaknya?

Luka bakar yang diakibatkan senjata itu sangat dalam dan terbakar hingga ke tulang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Warga Palestina menyelamatkan korban selamat pasca serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 17 November 2023.
Foto:

Selama bertahun-tahun, tentara Israel telah menguji coba peluru karet, senjata robotik bertenaga kecerdasan buatan, dan berbagai bentuk solusi pembubaran massa, yang telah menyebabkan luka parah pada warga Palestina. Nabeel al-Shawa, seorang konsultan ahli bedah ortopedi yang telah bekerja di Gaza sejak tahun 1978, merawat banyak warga Palestina yang terluka akibat tembakan Israel pada Great March of Return pada 2018.

Bagi penembak jitu Israel, ini hanyalah latihan sasaran dengan manusia. Sebagian besar pasien ditembak pada persendiannya dengan sengaja untuk menimbulkan kerusakan maksimal, namun tidak membunuh. "Peluru baru yang digunakan tentara Israel ini menyebabkan cedera yang belum pernah saya lihat sebelumnya.  Dalam beberapa kasus, anggota tubuh tampak utuh, namun selama operasi, saya tidak dapat membedakan antara tulang dan jaringan lunak," ujar al-Shawa.

Seorang analis geopolitik dan keamanan, Zoran Kusovac mengatakan, produsen senjata Israel secara sah dapat memasarkan persenjataan mereka sebagai senjata yang sudah terbukti dalam pertempuran “Jika tujuan utama suatu senjata terbukti di medan perang sebenarnya atau dalam keadaan yang senyata mungkin, maka senjata tersebut terbukti dalam pertempuran," ujarnya.

"Anda tidak bisa menyalahkan negara-negara yang membeli dari Israel.  Anda dapat menguji semua yang Anda inginkan di laboratorium, namun Israel melakukan pengujian di lapangan, dan karena tidak pernah ada jeda waktu antara satu periode pertempuran ke periode berikutnya, siklus pengembangan dilakukan secara real-time," kata Kusovac menambahkan.

Namun misteri bom pembakar, debut Iron Sting, dan laporan penggunaan drone Spark baru dalam perang saat ini menunjukkan bahwa Israel lagi-lagi menguji senjata baru dalam konflik.

“Senjata Israel akan tetap menarik bagi pembeli internasional berdasarkan kinerja pendudukannya.Tetapi Israel tidak hanya menjual senjata;  mereka menjual ideologi tersebut ke negara lain agar bisa lolos begitu saja," kata Loewenstein. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement