Senin 20 Nov 2023 01:07 WIB

Petugas Kesehatan Gaza Berhasil Evakuasi 31 Bayi Prematur

Bayi-bayi tersebut nantinya akan dipindahkan ke Mesir.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sebanyak 31 bayi prematur dengan selamat dipindahkan dari rumah sakit utama Gaza ke rumah sakit lain di selatan pada Ahad (19/11/2023).
Foto:

Para kritikus menganggap rumah sakit tersebut sebagai simbol dari tindakan sembrono Israel yang membahayakan warga sipil. Ribuan orang terbunuh dalam serangan Israel, dan terjadi kekurangan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar di wilayah yang terkepung itu.

Pasukan Israel yang bermarkas di rumah sakit tersebut dan melakukan pencarian selama berhari-hari mengatakan telah menemukan senjata dan senjata lainnya. Namun, klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Pertempuran pun hingga saat ini masih terjadi. Israel menyerang kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara semalam hingga Ahad. “Terdengar suara tembakan dan tembakan tank terus-menerus. Itu adalah malam yang mengerikan,” kata Yassin Sharif, yang berlindung di rumah sakit yang dikelola PBB di kamp tersebut, melalui telepon.

Lusinan orang terbunuh akibat serangan udara Israel terhadap tempat penampungan PBB yang padat di kamp Jabaliya sehari sebelumnya. Foto di rumah sakit setempat menunjukkan lebih dari 20 jenazah terbungkus kain berlumuran darah.

Militer Israel hanya mengatakan, bahwa pasukannya aktif di wilayah tersebut dengan tujuan untuk menyerang teroris. Klaim ini selalu diberikan, padahal lebih dari 11.500 warga Palestina telah terbunuh dengan 2.700 lainnya dilaporkan hilang, diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

Akibat serangan Israel, lebih dari dua pertiga penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah meninggalkan rumah. Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) sedang berjuang untuk menyediakan layanan dasar bagi ratusan ribu pengungsi yang berlindung di dalam dan sekitar sekolah dan fasilitas lainnya.

Penderitaan mereka semakin parah dalam beberapa hari terakhir dengan datangnya musim dingin. Angin dingin dan hujan lebat yang melanda tenda-tenda perkemahan.

Selama akhir pekan, Israel mengizinkan UNRWA mengimpor bahan bakar yang cukup untuk melanjutkan operasi kemanusiaan selama beberapa hari dan untuk menjaga sistem internet dan telepon tetap berjalan. Sebelumnya Israel menghentikan semua impor bahan bakar pada awal perang, menyebabkan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza dan sebagian besar sistem pengolahan air mati. Kondisi itu menyebabkan sebagian besar penduduk tanpa listrik atau air bersih.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement