Ahad 26 Nov 2023 17:05 WIB

Gaza Mulai Tenang, Tepi Barat Membara

Pasukan Israel menembak warga Palestina dan menyerbu Jenin dari beberapa arah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel merayakan kebebasannya bersama warga yang menunggu mereka, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Foto:

Namun, Hamas telah merespons secara positif mediator Mesir dan Qatar untuk memastikan kelanjutan perjanjian gencatan senjata. Hal ini dicapai setelah mereka menyampaikan janji Israel untuk menjunjung semua persyaratan perjanjian.

“Setelah penundaan, hambatan untuk pembebasan tahanan diatasi melalui kontak Qatar-Mesir dengan kedua belah pihak, dan 39 warga sipil Palestina akan dibebaskan malam ini, sementara 13 sandera Israel akan meninggalkan Gaza selain 7 orang asing,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari  di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Hamas pada Sabtu mengumumkan penghargaannya atas upaya yang dipimpin Qatar dan Mesir dalam memastikan kelanjutan perjanjian gencatan senjata. Hamas dan Israel sepakat untuk melangsungkan gencatan senjata selama empat hari mulai Jumat (24/11/2023).

Hamas mengatakan, Mesir dan Qatar telah mengkonfirmasi komitmen Israel terhadap semua syarat dan ketentuan perjanjian. Brigade Al-Qassam sebelumnya mengatakan, mereka menunda penyerahan kelompok sandera gelombang kedua sampai Israel mematuhi ketentuan perjanjian

"Masuknya bantuan kemanusiaan ke bagian utara Jalur Gaza dan kriteria seleksi untuk pembebasan tahanan adalah masalah yang dipertanyakan", kata Brigade Ezzedine al-Qassam dalam sebuah pernyataan.

Osama Hamdan, perwakilan Hamas di Lebanon, mengatakan kepada saluran televisi Al Mayadeen yang berbasis di Lebanon penangguhan tersebut disebabkan oleh pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel terkait dengan bantuan yang memasuki Gaza), selain penembakan dan meningkatnya jumlah korban tewas. "Beberapa (pelanggaran ini) terjadi kemarin, dan terulang hari ini,” kata Hamdan.

Pihak berwenang Israel sebelumnya mengatakan 14 sandera yang ditahan di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober akan dibebaskan pada Sabtu, bersamaan dengan pembebasan 42 tahanan Palestina. Otoritas penjara Israel mengatakan 42 tahanan itu akan dibebaskan berdasarkan ketentuan perjanjian, yang mengamanatkan pertukaran dengan rasio tiga banding satu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement