Ahad 26 Nov 2023 17:05 WIB

Gaza Mulai Tenang, Tepi Barat Membara

Pasukan Israel menembak warga Palestina dan menyerbu Jenin dari beberapa arah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel merayakan kebebasannya bersama warga yang menunggu mereka, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Foto:

"Pendudukan berarti setiap kehidupan, setiap transaksi harian setiap individu di Tepi Barat terkena dampaknya," ujar Bouloukos.

Ketika jeda kemanusiaan di Jalur Gaza mulai berlaku pada Jumat (24/11/2023) pagi, tentara Israel terus melakukan penggerebekan dan penangkapan di berbagai kota besar dan kecil di wilayah pendudukan Tepi Barat. Sementara itu, Klub Tahanan Palestina mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap 17 warga Palestina di Tepi Barat dari Jumat malam hingga Sabtu pagi, sehingga jumlah total tahanan menjadi 3.160 sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober.

Klub Tahanan Palestina mengatakan penangkapan ini disertai dengan pelecehan yang meluas, pemukulan parah, dan penyelidikan lapangan. Selain itu, ada juga kasus sabotase dan perusakan rumah warga oleh pasukan Israel.

Israel dan Hamas sepakat melakukan pertukaran tahanan di tengah gencatan senjata selama empat hari. Hamas menukar 24 warga Israel dan warga asing dengan 39 warga Palestina dari penjara-penjara Israel pada Jumat. Ini menjadi hari pertama dari jeda kemanusiaan.

Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam telah menyerahkan 13 sandera Israel dan empat warga negara asing ke Palang Merah Internasional pada Sabtu (25/11/2023) malam. Ini adalah pembebasan sandera gelombang kedua berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

Hamas sebelumnya mengonfirmasi pembebasan sandera Israel gelombang kedua yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober akan dilanjutkan setelah tertunda. Hamas sempat menunda pertukaran tahanan gelombang kedua karena Israel dinilai tidak mematuhi kesepakatan.

Namun, Hamas telah merespons...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement