Senin 27 Nov 2023 07:26 WIB

Pemukim Israel Curi Tanah Petani Palestina di Tepi Barat

Pohon zaitun merupakan simbol keterikatan warga Palestina terhadap tanah mereka

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Penghancuran pohon zaitun oleh warga Israel di Palestina
Foto:

Salah satu pekerja di pertanian, Iman Abdallah Jawabri sedang memanen buah zaitun bersama suaminya ketika lima pemukim datang. “Mereka menembak ke arah kami seolah ingin menakut-nakuti kami, lalu ketika mereka mendekat, mereka mengambil ponsel kami untuk mencegah kami mengambil foto. Kemudian mereka menyuruh semua perempuan untuk pergi dan mulai memukuli laki-laki, memaksa mereka duduk di tanah di bawah pohon zaitun," ujarnya sambil menceritakan para pemukim akhirnya mengambil semua buah zaitun.

Peternakan tersebut sekarang berada di bawah kendali militer meskipun berada di Area B Tepi Barat. Otoritas Palestina secara teknis mengendalikan urusan sipil di wilayah itu. Keluarga Milhem dan para pekerjanya tidak dapat kembali.

“Para petani takut ditembak jika melakukannya,” kata Iman.

Menurut Human Rights Watch, pasukan keamanan Israel telah membunuh lebih banyak warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat antara 1 Januari hingga 6 Oktober tahun ini dibandingkan tahun mana pun sejak 2005, ketika PBB mulai mencatat jumlah korban jiwa. Hal ini telah meningkatkan ketakutan warga Palestina terhadap keselamatan dirinya dan keluarga, selain ketakutan terhadap mata pencaharian.

Menurut PBB, kemiskinan telah meningkat sebesar 20 persen dan produk domestik bruto menurun sebesar 4,2 persen sejak 7 Oktober. Milhem mengatakan ekspor telah dihentikan sepenuhnya dan hampir 50 persen buah zaitun belum dipanen karena pembatasan yang dilakukan tentara Israel terhadap pergerakan warga Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement