Senin 11 Dec 2023 09:49 WIB

Ini Strategi Jitu Brigade Al Qassam Lumpuhkan Tank dan Tentara Israel

Pejuang Palestina menyergap, membuat jebakan, hingga meledakkan ranjau

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Abu Ubaidah mengatakan, pejuang Palestina melakukan beberapa operasi berkualitas melawan pasukan penyerang Israel.
Foto:

Faksi perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam (PIJ) memuji pemerintah Yaman yang dipimpin Houthi atas keputusannya untuk memberlakukan larangan perjalanan semua kapal menuju Israel, melalui Laut Merah. Hamas mengatakan, keputusan Yaman tersebut sangat berani.

"Yaman bertentangan dengan agresor Zionis-Amerika yang terus melakukan perang genosida dan pembantaian terhadap semua komponen kehidupan rakyat Palestina selama 64 hari terakhir," ujar pernyataan Hamas, dilansir Middle East Monitor,  Ahad (10/12/2023).

Gerakan perlawanan Palestina menyerukan negara-negara Arab dan mayoritas Muslim untuk menggunakan seluruh kemampuan dan sumber daya mereka untuk mematahkan pengepungan Israel di Gaza, dan mencegah berlanjutnya pembantaian yang dilakukan rezim Israel. Pejuang Palestina juga mendesak negara Arab dan negara mayoritas Muslim untuk menghentikan agresi Nazi yang dilancarkan Israel dengan dukungan langsung dari Amerika Serikat (AS).

“Kami melihat posisi rakyat Yaman, kepemimpinan mereka, dan angkatan bersenjata mereka merupakan posisi Arab dan Islam yang otentik," kata PIJ.

Sebelumnya, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree memperingatkan, jika Gaza tidak menerima makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan, maka semua kapal yang melewati perairan teritorial Yaman menuju Israel akan menjadi target yang sah untuk diserang.

Saree menegaskan kembali komitmen tentara Yaman untuk menegakkan kelanjutan pergerakan perdagangan semua negara dan kapal kecuali yang terkait dengan Israel atau yang mengangkut barang ke pelabuhan Israel. Yaman telah berjanji untuk terus melancarkan operasi, termasuk drone dan rudal ke arah Israel.

Yaman juga bertekad akan menyita atau menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, selama negara pendudukan tersebut terus melakukan genosida terhadap Gaza.

Di tempat berbeda, kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas setelah Hizbullah meluncurkan serangan dengan drone dan rudal ke posisi Israel. Sementara serangan udara Israel mengguncang sejumlah kota dan desa di selatan Lebanon.

Pejabat Kota Aitaroun Ali Hijazi mengatakan serangan udara Israel menghancurkan lima rumah dan merusak lebih banyak lagi di kota itu.

"Intervensi ilahi mencegah semua orang menjadi syahid, tiga perempuan dan dua pria terluka," katanya seperti dikutip dari Aljazirah, Ahad (11/12/2023).

Dalam pernyataan yang dipublikasi kantor berita Reuters, politisi senior Hizbullah Hassan Fadlalah mengatakan serangan udara Israel merupakan "eskalasi baru" yang direspon kelompoknya dengan jenis serangan baru. "Dalam sifat senjata (yang digunakan) atau lokasi serangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement