Ahad 11 Feb 2024 17:08 WIB

Kekurangan Sopir Taksi, Jepang akan Gelar Ujian SIM dalam 20 Bahasa

Warga negara asing dapat melamar untuk menjadi sopir taksi di Jepang.

Layanan taksi di Jepang. Saat ini, Jepang tengah kekurangan tenaga untuk sopir taksi.
Foto: Kyodo News via AP
Layanan taksi di Jepang. Saat ini, Jepang tengah kekurangan tenaga untuk sopir taksi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang berencana menawarkan ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) dalam bahasa asing. Terobosan itu dibuat untuk mengatasi kekurangan sopir taksi dan bus di negara itu.

Seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional (NPA) mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyebarkan contoh pertanyaan ujian dalam 20 bahasa kepada kepolisian prefektur di seluruh Jepang pada akhir Maret mendatang. Kelak, kepolisian setempat bisa menggunakan contoh soal ujian itu sebagai panduan untuk menyusun pertanyaan berdasarkan kebutuhan lokal.

Baca Juga

Mayoritas dari 20 bahasa itu adalah bahasa-bahasa di Asia, seperti Cina, Korea, dan Tagalog. Namun, ada juga bahasa Inggris dan Portugal.

Pendekatan baru multibahasa untuk SIM golongan 2 itu muncul setelah para pelaku industri menghadapi kelangkaan pengemudi. Mereka meminta lebih banyak upaya dilakukan agar warga negara asing dapat bekerja di sektor-sektor terkait.

sumber : Antara, Kyodo-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement