Kamis 29 Feb 2024 18:43 WIB

Israel Salahkan PBB Atas Lambatnya Pengiriman Bantuan di Gaza

Pejabat PBB menuduh Israel dengan sistematis memblokir bantuan ke Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Pengungsi dari Jalur Gaza utara menghangatkan diri di dekat api unggun di luar tenda mereka di dekat perbatasan yang memisahkan Jalur Gaza dan Mesir, di kota Rafah, di Jalur Gaza Selatan.
Foto:

Peringatan itu disampaikan setelah muncul rekaman video pasukan Israel menembaki warga Palestina yang sedang mengumpulkan makanan di Gaza utara. Belum diketahui apakah penembakan itu memakan korban jiwa atau luka.

Perang Israel di Gaza yang kini memasuki bulan kelima sudah menewaskan 29.878 orang Palestina sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan ini dimulai setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.

Operasi militer Israel yang mencakup serangan udara, laut dan darat harian di utara dan tengah Gaza dan memblokade seluruh titik penyeberangan kecuali satu telah menghancurkan sebagian besar pemukiman rakyat Palestina itu. Serangan Israel juga memperburuk krisis kemanusiaan di sana.

"Di sinilah kami, di akhir Februari, dengan setidaknya 575 orang di Gaza atau seperempat dari total populasi, satu langkah menuju kelaparan," kata Deputi Kepala lembaga kemanusiaan PBB (OCHA) Ramesh Rajasingham pada Dewan Keamanan PBB.

Ia mengatakan satu dari enam anak-anak di bawah dua tahun di utara Gaza mengalami malnutrisi akut. Ia menambahkan pada dasarnya 2,3 juta populasi Gaza mengandalkan bantuan makanan yang sangat tidak mencukupi untuk bertahan hidup.

"Bila tidak ada yang dilakukan, kami khawatir penyebaran kelaparan di Gaza tidak terhindarkan dan konflik memakan lebih banyak korban jiwa," kata Rajasingham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement