Kota itu menampung lebih dari setengah dari 2,3 juta populasi Gaza. Serangan udara pada Kamis (28/3/2024) di kota itu menewaskan 12 orang Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sejak 7 Oktober lalu serangan Israel menewaskan lebih dari 32 ribu orang Palestina. Ribuan orang diyakini tewas di bawah reruntuhan. Serangan Israel juga mengakibatkan 80 persen populasi Gaza terpaksa mengungsi dan banyak diantaranya yang terancam kelaparan.
PBB memperingatkan kelaparan dapat terjadi di Gaza utara paling cepat pada bulan Mei. Media Palestina melaporkan seorang pria lanjut usia meninggal dunia akibat malnutrisi dan kehabisan obat-obatan.
Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk mengambil semua langkah yang dibutuhkan dan efektif untuk memastikan pasokan pangan dasar dikirimkan ke masyarakat Gaza dan mencegah penyebaran kelaparan.
"Perintah mengikat dari ICJ (Mahkamah Internasional) kemarin menjadi pengingat situasi kemanusiaan mengerikan di Jalur Gaza diciptakan manusia dan semakin memburuk. Namun ini dapat dipulihkan," kata kepala badan bantuan pengungsi PBB untuk Palestina Philippe Lazzarini di media sosial X.
"(Ini) artinya Israel harus mencabut keputusannya dan mengizinkan konvoi UNRWA yang membawa makanan dan nutrisi ke Gaza utara setiap hari dan membuka lebih banyak pintu perbatasan," tambahnya.
Pekan ini UNRWA mengatakan Israel tidak lagi mengizinkan lembaga PBB itu mengirimkan makanan ke Gaza utara. UNRWA mengatakan sejak 21 Maret lalu empat permintaan untuk dapat mengirim makanan yang sangat dibutuhkan ditolak Israel.