REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ribuan warga Israel turun ke jalan menuntut pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbuat lebih untuk mengamankan pembebasan sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza. Dalam unjuk rasa itu anggota keluarga para sandera membawa foto para tawanan.
Salah satunya Naama Weinberg yang sepupunya Itai Svirsky diculik saat serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Menurut pihak berwenang Israel, Svirsky sudah tewas.
Dalam pidatonya Weinberg mengacu pada video yang dirilis Hamas pada Sabtu (11/5/2024) kemarin. Dalam video itu Hamas mengklaim ada tawanan Israel lainnya yang tewas di tahanan. “Tak lama lagi, bahkan mereka yang berhasil bertahan hidup selama ini tidak akan lagi hidup. Mereka harus diselamatkan sekarang,” kata Weinberg, Ahad (12/5/2024).
Pengunjuk rasa memblokir jalan tol utama Tel Aviv sebelum akhirnya dibubarkan polisi dengan meriam air. Setidaknya tiga orang ditahan. Sebelumnya Aljazirah melaporkan selama berbulan-bulan anggota keluarga sandera merasa pemerintah tidak peduli dengan tawanan di Gaza. Para anggota sandera ingin kerabat mereka pulang ke rumah.
Netanyahu merupakan otak politik di Israel selama lebih dua dekade. Ia kembali berkuasa dengan dukungan kelompok ultra-kanan tidak karena memiliki keselarasan ideologi tapi karena itu satu-satunya cara ia dapat membentuk koalisi agar ia dapat kembali menjabat sebagai perdana menteri.
Aljazirah melaporkan pada dasarnya Netanyahu terjebak dengan menteri-menteri sayap kanan karena mereka ingin menginvasi Rafah. Banyak pihak yang mengatakan Netanyahu sengaja memperpanjang perang demi kepentingan politiknya sendiri.