Rabu 23 May 2018 17:27 WIB

Tehran: AS Takut Lakukan Konfrontasi Militer dengan Iran

Iran merasa tak perlu izin dari siapapun untuk mengembangkan kemampuan pertahanan

Rep: Rizkyan Adhiyuda/ Red: Bilal Ramadhan
Komandan militrer senior Iran, Mayor Jenderal M Bagheri
Foto: Tehran Times
Komandan militrer senior Iran, Mayor Jenderal M Bagheri

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Komandan militer senior Iran mengatakan Tehran tidak memerlukan persetujuan negara lain untuk mengembangkan kekuatan pertahanan nasional. Penyataan itu dilontarkan menyusul 12 tuntutan Amerika Serikat (AS) guna membentuk pakta nuklir baru Iran.

"Alhamdulillah angkatan bersenjata Iran sekarang lebih siap dari sebelumnya dan tidak memerlukan izin atau persetujuan dari kekuatan manapun untuk mengembangkan kemampuan pertahanan," kata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Rabu (23/5).

Mohammad Bagheri juga menyebut AS merupakan negara yang tidak setia dan kejam. Bagheri yang merupakan Kepala Staf Kepala Angkatan Bersenjata Iran juga mengatakan jika para pemimpin AS merupakan individu kriminal, terisolasi, marah, korup, dan kaki tangan rezim Zionis.

Dia menegaskan, Tehran tidak akan tunduk dengan tekanan yang diberikan Paman Sam guna membatasi aktifitas militer mereka. Menurut Bagheri, Washington tidak memiliki keberanian untuk melakukan konfrontasi militer dengan Teheran.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memaparkan 12 tuntutan untuk dimasukkan dalam perjanjian nuklir baru dengan Iran. Menurut Pompeo, tuntutan-tuntutan tersebut akan memaksa Iran untuk secara efektif menahan pengaruh militer dan politiknya di timur tengah.

Tehran lantas mengecam tuntutan yang diminta AS terkait pakta nuklir tersebut. Hal serupa juga diungkapkan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa yang menyebut Paman Sam gagal untuk menunjukan bagaimana JCPOA yang telah hancur dapat membuat timur tengah lebih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement