Sabtu 11 Jun 2011 11:31 WIB

Berencana Bikin Rusuh Saat Pemilu, Mata-Mata AS Kembali Ditangkap di Iran

ilustrasi Mata mata
ilustrasi Mata mata

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran telah menangkap seorang mata-mata asing yang berencana membentuk jaringan sosial untuk menciptakan kerusuhan sebelum pemilihan anggota Majelis Iran (Parlemen), demikian laporan kantor berita setengah resmi Mehr pada Jumat (10/6), tanpa menyebutkan kapan penangkapan itu dilakukan.

Tersangka tersebut, yang berasal dari salah satu permukiman di Iran, direncanakan menerima jutaan dolar AS dari Amerika Serikat untuk satu jaringan sosial, kata Mehr --yang mengutip Menteri Intelijen Iran Heidar Moslehi, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Dalam beberapa tahun belakangan, pemerintah Iran telah menuduh dinas intelijen Israel dan AS memata-matai program nuklir dan militer Iran.

Kementerian Intelijen Iran mengumumkan pada 21 Mei bahwa kementerian itu telah mengidentifikasi dan melucuti banyak jaringan mata-mata yang memiliki hubungan dengan Badan Intelijen Sentral Amerika Serikat (CIA), dan menangkap 30 mata-mata yang memiliki hubungan dengan Amerika.

Beberapa pejabat nuklir Iran juga telah menuduh Amerika Serikat dan Israel melancarkan serangan maya terhadap komputer pembangkit listrik tenaga nuklir Iran, Bushehr, tapi mereka membantah bahwa telah terjadi kerusakan serius di instalasi itu.

Tiga warga negara Amerika, Josh Fattal, Sarah Shourd dan Shane Bauer, ditangkap di Iran pada 31 Juli 2009 karena secara tidak sah memasuki perbatasan Iran barat dan belakangan didakwa melakukan kegiatan mata-mata.

Pemerintah AS memandang semua tuduhan tersebut sama sekali tak berdasar.

Sarah Shourd dibebaskan oleh jaksa penuntut Teheran pada September dengan jaminan 500.000 dolar AS karena kondisi kesehatannya, sementara dua orang lagi masih ditahan di Iran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement