Sabtu 02 Jul 2011 08:41 WIB

Langgar Embargo Senjata PBB di Libya, Rusia Kecam Prancis

REPUBLIKA.CO.ID,Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam Prancis karena melanggar embargo senjata PBB untuk Libya dengan menjatuhkan senjata dari udara kepada pasukan revolusioner awal bulan ini."Kami meminta Paris untuk mengkonfirmasikan apakah benar mereka telah memasok senjata kepada kelompok revolusioner Libya," kata Lavrov pada hari Jumat (1/7).

"Jika berita itu benar, maka termasuk pelanggaran yang sangat kasar terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB 1970," tambahnya seperti dikutip Reuters.

Duta Besar Perancis untuk PBB, Gerard Araud pada hari Rabu mengklaim bahwa penjatuhan senjata di Misrata dan pegunungan Nafusa bertujuan untuk melindungi warga sipil dari serangan dalam waktu dekat oleh pasukan Gaddafi dan karena itu tidak melanggar embargo senjata PBB.

Operasi militer NATO di Libya dilancarkan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberi mandat kepada negara-negara besar dunia "melindungi"warga sipil. Inilah pertama kali Perancis mengakui telah mempersenjatai para revolusioner Libya.

Surat kabar Le Figaro dan satu sumber bukan pemerintah mengatakan bahwa Perancis memasok beberapa ton senjata termasuk roket anti tank Milan dan kendaraan lapis baja ringan kepada oposisi. 

sumber : IRIB/RM
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement