Kamis 06 Sep 2012 23:20 WIB

Presiden Rusia Desak Barat Pikir Ulang Soal Suriah

Vladimir Putin dan Barack Obama
Foto: presstv
Vladimir Putin dan Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (6/9) mendesak pemerintah Barat dan Arab meninjau kebijakan mereka tentang negara bergolak Suriah.

"Mengapa Rusia menjadi satu-satunya yang menilai kembali sikapnya? Mungkin mitra runding kami harus menilai kembali sikap mereka," kata Putin kepada televisi Russia Today.

"Bagi kami, hal terpenting adalah mengakhiri kekerasan, memaksa semua pihak dalam kemelut itu duduk di meja perundingan, menentukan masa depan dan menjamin keamanan seluruh peserta alur politik dalam negeri," katanya. "Kemudian beralih ke langkah nyata tentang lembaga dalam negeri negara itu," katanya.

Putin sebelumnya menolak memberi suaka kepada Presiden Suriah Bashar Assad dan bersikeras masih memandang dia atau wakilnya sebagai bagian tak terpisahkan dari perundingan tersebut.

Moskow menimbulkan kemarahan dunia Barat dan Arab dengan memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB, yang akan menghukum Assad dalam kemelut hampir 18 bulan itu.

Wawancara itu dilakukan di tengah upaya Putin memperbaiki citra kebijakan luar negeri akibat penolakan Rusia mendukung seruan Assad mundur di tengah pertumpahan darah sejak Maret 2011, yang pemantau katakan telah menewaskan 26.000 orang.

Sementara itu, kementerian luar negeri Rusia menyatakan menjamin penuh bahwa senjata kimia pemerintah tersebut aman dan tidak akan digunakan melawan musuh Assad.

"Kami sepenuhnya percaya -dan mendapat jaminan resmi Damaskus- bahwa pemerintah negara ini mengambil semua langkah perlu untuk menjamin keamanan senjata kimia itu," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement