Selasa 23 Sep 2014 11:19 WIB

Jerman Tak Akan Persenjatai Pasukan Kurdi Lawan ISIS

Rep: hilyatun nishlah/ Red: Damanhuri Zuhri
Demo menolak ISIS
Demo menolak ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman menutuskan untuk tidak mempersenjatai pasukan Kurdi Suriah untuk memerangi ISIS. Menurut mereka, besar kemungkinan persenjataan tersebut akan jatuh ke tangan yang salah.

"Risiko jatuhnya senjata Jerman ke kelompok yang salah terlalu besar," ujar Wakil Juru Bicara Jerman, Sawsan Chebli dalam konferensi Pers di Berlin, kemarin (22/9).

Seperti yang dilaporkan Anadolu Agency, Senin (22/9), lain halnya dengan situasi di Irak. Jerman mengirimkan bantuan militer kepada Pemerintah Daerah Kurdi atas persetujuan federal Irak. Namun, berbeda halnya dengan situasi di Suriah, yang lebih dari 100 kelompok bersenjata berperang satu sama lainnya.

Bulan lau, Jerman memutuskan bergabung melawan ISIS di Irak dan bersedia memasok persenjataan. Tetapi, Jerman mengenyampingkan untuk bekerja sama dalam serangan udara ataupun pengiriman pasukan ke wilayah Suriah.

Jerman menyebutkan bantuan militer akan mencakup senjata untuk 4000 Peshmerga, 4000 senapan G3 dan satu juta butir amunisi, 4000 P1 pistol dengan peluru 500 ribu, 20 sistem anti-tank Milan dan 300 rudal, 100 bazoka, 5000 granat serta 50 kendaraan militer.

Jerman mengatakan, untuk mempersenjatai YPG yang merupakan sayap bersenjata Partai Pekerja Kurdistan (PKK) Suriah, lebih sulit karena kelompok itu terdaftar sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement