Ahad 26 Apr 2015 11:10 WIB

Gempa Susulan Bayangi Nepal

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Puncak tertinggi di dunia, Mount Everest.
Foto: Reuters
Puncak tertinggi di dunia, Mount Everest.

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Gempa susulan terus terjadi hingga Sabtu (25/4) malam, setelah gempa hebat berkekuatan 7,8 Skala Richter melanda negara tersebut. Ini membuat puluhan ribu warga Nepal memilih tinggal di luar ruangan, karena khawatir gempa susulan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Laman Aljazirah Ahad (26/4) melaporkan, pemerintah Nepal pada Sabtu mengumumkan keadaan darurat untuk merespon bencana yang baru terjadi di negara itu. Para pejabat mengatakan, sejauh ini lebih dari 1.805 jiwa dilaporkan tewas.

Jumlah korban diperkirakan akan meningkat menyusul sejumlah gempa susulan yang terjadi. Brian Baptie dari British Geological Survey mengatakan kepada Aljazirah, gempa susulan berkekuatan hingga 6,8 Skala Richter kemungkinan akan terus bergemuruh selama beberapa pekan.

Kekhawatiran akan gempa susulan, membuat puluhan ribu orang tinggal di luar ruangan saat malam tiba. Meski diterpa cuaca dingin mereka tetap memilih tinggal di luar karena takut gempa.

Para pekerja darurat dan personel militer serta kepolisian, dibantu warga dan pengamat terus bekerja tanpa lelah sepanjang Sabtu malam. Mereka membersihkan puing-puing reruntuhan dan menyelamatkan korban yang tertimpa puing.n Gita Amanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement