Kamis 11 Feb 2016 23:24 WIB

Data Terbaru: Korban Perang Suriah Dua Kali Lipat Perkiraan PBB

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Achmad Syalaby
Pengungsi Suriah dari Aleppo tiba di wilayah Mabrouka
Foto: REUTERS/Rodi Said
Pengungsi Suriah dari Aleppo tiba di wilayah Mabrouka

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Syrian Center for Policy Research merilis data terbaru korban perang Suriah, Kamis (11/2). Badan penelitian ini menemukan perang sipil selama lima tahun itu telah merenggut 470 ribu nyawa.

Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya. The Guardian melaporkan detail hasil penelitian yang akan diluncurkan di Beirut pada Kamis. Ekspektasi hidup di Suriah pun turun jadi 55,4 tahun.

Sebelum konflik, hidup warga Suriah rata-rata diperkirakan bisa mencapai 70 tahun. Populasi Suriah berjumlah sekitar 21 juta orang sebelum bentrok rezim Bashar al Assad dimulai sejak 2011.

Perang sipil diperparah oleh kehadiran kelompok militan ISIS yang menambah kekacauan. Sejak perang meletus, 11,5 persen warga Suriah tewas dan terluka. Sejumlah 13,8 juta warga Suriah kehilangan mata pencaharian dan penghidupan.

Sekitar 45 persen penduduk terpaksa pindah untuk menyelamatkan diri. Termasuk empat juta orang yang melarikan diri jadi migran. Sementara 6,36 juta orang masih mengungsi di dalam negeri.

Sebelumnya, PBB memperkirakan jumlah korban Suriah yaitu sebanyak 250 ribu orang. PBB kemudian tidak memperbaharui data korban perang pascapertengahan 2014 karena tidak memperoleh data yang meyakinkan.

Syrian Center for Policy Research memperoleh data dari fakta yang didapat di lapangan. Mereka menyebut 70 rbu orang lainnya sekarat karena efek perang, seperti minimnya obat dan perawatan, penyebaran penyakit melalui kondisi yang tidak layak hingga kekurangan akses pada makanan dan air bersih.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement