Jumat 12 Feb 2016 14:44 WIB

CIA Sebut ISIS Mampu Buat Senjata Kimia

Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah
Foto: Guardian
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat John Brennan mengatakan petempur ISIS menggunakan senjata kimia dan memiliki kemampuan membuat sejumlah kecil klorin dan gas mustard, menurut laporan CBS News, Kamis (11/2).

"Kami memiliki sejumlah contoh di mana ISIS telah menggunakan amunisi kimia di medan perang," kata Brennan kepada CBS News, yang menayangkan petikan wawancara langsung yang akan ditayangkan secara penuh dalam program berita 60 Minutes pada Ahad.

Jaringan itu menambahkan ia menyampaikan kepada program 60 Minutes CIA percaya kelompok ISIS memiliki kemampuan untuk membuat sejumlah kecil dari gas mustard atau gas klorin untuk senjata. "Ada laporan ISIS memiliki akses ke prekursor kimia dan amunisi yang dapat mereka gunakan," ujarnya.

(Baca: Menlu Inggris: Pertempuran Suriah Berakhir Jika Assad Berubah)

Brennan juga memperingatkan kemungkinan kelompok ISIS bisa berusaha mengekspor senjata ke Barat untuk keuntungan keuangan. "Saya kira selalu ada potensi untuk itu. Itulah sebabnya penting untuk memotong jalur transportasi dan penyelundupan yang telah mereka gunakan," ujarnya.

"Intelijen AS (Amerika Serikat) secara aktif terlibat dalam upaya menghancurkan ISIS dan mendapatkan sebanyak mungkin wawasan terkait apa yang mereka miliki di lapangan di wilayah Suriah dan Irak," ujarnya saat ditanya apakah ada aset Amerika di lapangan mencari kemungkinan penyimpanan atau laboratorium senjata kimia.

Kutipan wawancara itu dikeluarkan dua hari setelah pernyataan serupa datang dari kepala intelijen James Clapper di depan komite kongres.

"ISIS juga telah menggunakan bahan kimia beracun di Irak dan Suriah, termasuk senyawa mustard belerang, bahan yang dapat membakar," kata Direktur Intelijen Nasional Clapper kepada anggota parlemen, Selasa pekan ini.

Dia mengatakan itu adalah pertama kalinya sebuah kelompok garis keras memproduksi dan menggunakan suatu bahan senjata kimia dalam serangan sejak sekte Kebenaran Agung Jepang melakukan serangan sarin mematikan pada jam sibuk di kereta bawah tanah Tokyo pada 1995.

 

Baca juga: Dunia Sepakati Beri Bantuan Kemanusiaan Bertahap di Suriah

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement