Jumat 01 Jul 2016 18:32 WIB

Persaingan Merebut Kursi David Cameron

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
David Cameron
David Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan walikota London, Boris Johnson mengundurkan diri dari perebutan kekuasaan pemimpin Konservatif. Kemunduran ini berarti ia juga keluar dari pencalonan pengganti David Cameron sebagai Perdana Menteri Inggris.

Johnson mengatakan ia tidak yakin bisa membawa persatuan dan kepemimpinan yang diharapkan. Keputusan tak terduga yang diumumkan di London ini dinilai dramatis karena selama ini Johnson berambisi pada posisi pemimpin partai Konservatif Tory.

Dalam konferensi pers, Johnson mengatakan pemimpin Konservatif selanjutnya harus mempersatukan partai. Selain itu harus memastikan Inggris tetap berdiri tegak di kancah dunia. "Setelah berkonsultasi dengan para kolega dan melihat keadaan parlemen, saya menyimpulkan bahwa orang itu bukan saya," kata Boris, dikutip BBC. Mundurnya Johnson membuat peluang Theresa May maju sebagai PM jadi lebih besar.

Pada Kamis (30/6), Sekretaris Peradilan dan sesama politisi pro-Brexit, Michael Gove secara mengejutkan mengumumkan pencalonannya. Selama ini Gove adalah orang yang mendukung Johnson. Selain May dan Gove, turut masuk dalam parade pencalonan Menteri Energi Andrea Leadsom, mantan Sekretaris Pertahanan Liam Fox dan Sekretaris Pekerja dan Pensiun Stephen Crabb.

Leadsom dan Fox adalah politisi pro-Brexit sementara Crabb pro-Uni Eropa. Kontes pencalonan ini digelar setelah Cameron mengumumkan rencana pengunduran dirinya pascareferendum Brexit yang menghasilkan 52 persen memilih keluar Uni Eropa.

Sejauh ini, May jadi favorit yang mendapat banyak dukungan. Dua menteri kabinet, Michael Fallon dan Patrick McLoughlin juga Daily Mail baru saja menyatakan dukungannya terhadap Sekretaris Dalam Negeri ini. May menerima lebih banyak dukungan dari anggota-anggota parlemen dibanding empat kandidat lainnya. Sedikitnya lima anggota kabinet berada di belakang May.

Kelima kandidat memiliki waktu hingga Selasa untuk mendapat dukungan dari 329 anggota Konservatif. Pemungutan suara ronde pertama akan digelar Selasa. Kandidat yang mendapat suara paling rendah akan dieliminasi hingga akhirnya menyisakan dua kandidat. Mereka kemudian akan dipilih oleh anggota partai yang lebih luas. Pemenangnya akan diumumkan pada 9 September.

Daily Mail menunjukkan dukungan terhadap May pada Jumat dengan halaman depannya. "Partai terbakar dan kenapa harus Theresa," kata Daily Mail di halaman pertama. Surat kabar ini juga menyatakan May adalah orang yang paling pantai menangani Inggris.

Sementara, Fallon dan McLoughlin mendeklarasikan dukungan melalui cara berbeda. McLoughlin menulis di surat kabar Sun bahwa May memiliki faktor tepat. Menteri Transportasi ini menambahkan May sangat dihormati di Uni Eropa. "Rekam jejaknya terlihat ketika ia tiba di Brussels, para bom Eropa itu berdiri dan mendengarkan," kata McLoughlin.

Mengingat PM selanjutnya akan mengurus kesepakatan dengan Uni Eropa soal hubungan kedua pihak di masa depan. Fallon mengatakan May adalah orang yang tepat untuk mengendalikan negara di situasi serius sekarang ini.

"Theresa adalah orang yang tepat untuk memimpin kita keluar dari Uni Eropa sehingga kita bisa mengurangi imigrasi dan mendapatkan kembali kedaulatan sambil melindungi perkembangan ekonomi kita," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement