Ahad 25 Sep 2016 04:24 WIB

Filipina Minta Dunia tak Ikut Campur Urusan Pemberantasan Narkobanya

Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Foto: AP Photo / Bullit Marquez
Presiden Filipina Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengatakan di hadapan PBB, Sabtu (24/9), presiden negaranya Rodrigo Duterte memiliki mandat yang sebelumnya belum pernah terjadi dan dunia tidak perlu ikut campur dalam upayanya memerangi kejahatan di negaranya.

Bicara di hadapan Majelis Umum PBB, Yasay mengatakan pemerintahan Duterte bertekad untuk membebaskan Filipina dari korupsi dan praktik tidak baik lainnya termasuk produksi, distribusi, penggunaan obat terlarang. "Tindakan kami, namun, sudah menarik perhatian dunia karena alasan yang salah," katanya.

"Kami mendorong semua orang untuk membiarkan kami berhadapan dengan tantangan domestik kami demi mencapai tujuan nasional kami tanpa ada campur tangan."

Duterte menang banyak dalam pemilu 9 Mei tahun ini setelah bersumpah menghilangkan narkoba dan kejahatan. Polisi mengatakan pekan ini dari 11 pekan sebelumnya, sebanyak 3.000 orang telah terbunuh dalam perang Duterte melawan narkoba. Jumlah tersebut dikoreksi dari sebelumnya yang disebut sudah mencapai 3.800.

Pembunuhan tersebut menuai kritik internasional termasuk dari PBB. Menyebabkan Duterte marah. Ia pun mengundang Sekjen PBB serta perwakilan Uni Eropa untuk datang ke Filipina dan menginvestigasi aksi penumpasan narkoba yang digagasnya, dikutip dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement