Senin 17 Apr 2017 13:59 WIB

Wapres AS: Kesabaran untuk Korut Telah Berakhir

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) bersama Plt Presiden dan Perdana Menteri Korea Selatan  Hwang Kyo-ahn di Seoul, Korsel, Senin, 17 April 2017.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) bersama Plt Presiden dan Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Kyo-ahn di Seoul, Korsel, Senin, 17 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence memperingatkan kesabaran untuk Korea Utara (Korut) saat ini telah habis. Ia juga mendesak Cina menekan Korut agar dapat menghentikan program nuklir.

Dalam kunjungannya ke Korea Selatan (Korsel) yang dimulai pada Ahad (16/4), Pence mengatakan kemitraan antara AS dan negara itu dalam menghadapi ancaman nuklir Korut tak akan tergoyahkan. AS terus berkomitmen melindungi keamanan Negeri Ginseng.

"Era kesabaran untuk Korut kini telah berakhir dan kami akan mendesak berbagai pihak, termasuk Cina untuk menghentikan program nuklir dan rudal balistik negara itu," ujar Pence, dilansir The Guardian, Senin (17/4).

Pence juga mengunjungi pintu gerbang Zona Demiliterisasi (DMZ) yang menjadi pemisah antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut), Senin (17/4). Dengan meggunakan helikopter, ia juga akan mendatangi sejumlah wilayah di sekitar zona perbatasan tersebut, termasuk Kamp Bonifas.

Kemudian, ia juga menyambangi Panmunjom, desa yang menjadi wilayah perbatasan antara Korsel dan Korut. Di sana, penjagaan ketat dilakukan oleh pasukan militer kedua negara yang secara teknis masih berperang usai perang Korea pada 1950-1953 lalu. Perang diakhiri dengan perjanjian gencatan senjata dan bukan perdamaian.

"Ayah saya pernah bertugas sebagai tentara AS dalam Perang Korea dan senang rasanya saya bisa datang ke sini melihat bekas perjuangan negara kami membantu kebebasan Korsel," ungkap Pence saat berkunjung di Kamp Bonifas.

Sesaat sebelum kedatangan Pence di Korsel, Korut disebut kembali melakukan uji coba rudal. Korut melakukan uji coba rudal sehari setelah menggelar parade militer di Ibu Kota Pyongyang, untuk merayakan ulang tahun pendiri negara terisolasi tersebut, Kim Il-sung dan sekaligus menunjukkan jenis rudal terbaru negara terisolasi itu.

Menurut Pence, uji coba itu kemungkinan besar gagal akibat serangan siber dari AS. Dalam kunjungannya ke Korsel, ia juga menegaskan beberapa garis kebijakan umum yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump untuk menghadapi konflk di Semenanjung Korea.

Meski dinilai gagal, uji coba nuklir Korut kali ini dinilai sebagai tanda kekuatan dari negara itu untuk melawan AS. Sebelumnya, Trump telah memperingatkan bahwa kemungkinan dapat melakukan aksi militer terhadap Korut untuk menghadapi ancaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement