Sabtu 22 Apr 2017 11:39 WIB

Turki-Rusia Masuki Tahap Akhir Pembicaraan Pembelian Sistem Rudal S-400

Sistem rudal darat-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh Rusia S-400 saat parade Hari Kemenangan perayaan 71 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Perang Dunia II di Red Square, Moskow, Rusia, 9 Mei 2016.
Foto: REUTERS/Grigory Dukor
Sistem rudal darat-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh Rusia S-400 saat parade Hari Kemenangan perayaan 71 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Perang Dunia II di Red Square, Moskow, Rusia, 9 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pembicaraan Turki dengan Rusia mengenai pembelian sistem pertahanan udara S-400 telah mencapai tahap akhir. Namun, Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik mengatakan bukan berarti kesepakatan akan segera diteken.

Dalam konferensi pers Isik juga mengatakan negara-negara NATO tidak memberi penawaran alternatif sistem pertahanan yang efektif secara pendanaan. Pada 2015 Turki membatalkan tender senilai 3,4 miliar dolar AS untuk sistem pertahanan rudal jarak jauh yang telah diberikan sementara ke Cina.

Turki lantas mengatakan akan mempertimbangkan mengembangkan sistem rudal sendiri. Namun, langkah itu berubah.

"Turki jelas membutuhkan sistem pertahanan rudal, namun anggota NATO tidak memberi alternatif yang efektif dari segi pembiayaan. Pembicaraan mengenai S-400 telah mencapai titik final," kata Isik, Jumat (21/4).

Isik mengatakan Turki tidak akan bisa mengintegrasikan S-400 ke dalam sistem NATO.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement