Jumat 28 Apr 2017 11:52 WIB

Donald Trump Tunjukkan Rasa Empati kepada Kim Jong-un

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump ternyata memiliki rasa empati kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters di Oval Office, Kamis (27/4), Trump menyampaikan beberapa pemikiran tentang lawannya tersebut.

"Umurnya 27 tahun saat ayahnya meninggal. Ia lalu mengambil alih sebuah rezim. Jadi katakanlah apapun yang Anda ingin katakan, tapi itu tidak mudah, terutama di usianya," kata Trump.

Trump mengaku Kim cukup berpikir rasional jika dilihat dari fakta bahwa ia harus menggantikan mendiang ayahnya, Kim Jong-il, di usia yang sangat muda. Namun, Trump tidak ingin memuji pemimpin Korea Utara itu.

"Saya tidak memberinya hujatan atau pujian, saya hanya mengatakan itu hal yang sangat sulit dilakukan. Mengenai apakah dia rasional atau tidak, saya tidak memiliki pendapat mengenai hal itu, saya harap dia rasional," ungkap Trump.

Komentar Trump itu disampaikan setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengisyaratkan kesediaannya untuk mengadakan perundingan langsung dengan Korea Utara guna mencari solusi diplomatik. Tillerson mengatakan perundingan adalah cara yang diinginkan AS untuk menyelesaikan masalah dengan Korea Utara.

Tillerson juga tampaknya memberikan komentar yang cukup baik mengenai Kim dan mengatakan Kim tidak memiliki reputasi jahat seperti yang selama ini diketahui dunia. "Semua indikasi menunjukkan bahwa dia tidak gila. Dia mungkin kejam. Dia mungkin seorang pembunuh. Mungkin dia juga adalah seseorang yang tidak masuk akal. Tapi dia tidak gila," ungkap Tillerson, dikutip The Washington Post.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement