Rabu 22 Nov 2017 18:16 WIB

Hariri Tunda Mundur dari PM Lebanon

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri tiba di Rafik Hariri International Airport di Beirut, Lebanon, Selasa (21/11). Dia kembali ke Lebanon lebih dari dua pekan setelah mengumumkan pengunduran diri di Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri tiba di Rafik Hariri International Airport di Beirut, Lebanon, Selasa (21/11). Dia kembali ke Lebanon lebih dari dua pekan setelah mengumumkan pengunduran diri di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Saad al-Hariri menunda keputusannya untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Lebanon atas permintaan Presiden Michel Aoun. Penundaan ini diharapkan dapat mengurangi krisis politik yang tengah melanda Lebanon.

Hariri mengumumkan hal tersebut pada Rabu (22/11) setelah kembali ke Beirut. Ia tiba di Lebanon pada Selasa (21/11) malam untuk pertama kalinya sejak mengumumkan pengunduran dirinya pada 4 November lalu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan dari Arab Saudi.

Dia mengatakan semua Partai Lebanon harus berkomitmen untuk menjaga Lebanon dari konflik regional. Ia merujuk pada Hizbullah,yang didukung Iran. Hariri juga berharap keputusannya ini akan membuka pintu gerbang untuk perundingan baru.

"Saya menyatakan pengunduran diri saya di depan Presiden Aoun hari ini dan dia mendesak saya untuk menunggu sebelum menerimanya, juga meminta saya untuk menundanya demi perundingan baru yang akan membahas mengenai latar belakang politik. Dan saya menunjukkan sikap responsif," kata Hariri.

Pengunduran diri Hariri membuat Lebanon semakin terlibat dalam pertarungan regional antara Muslim Sunni Arab Saudi dan Muslim Syiah Iran, yang mendukung kelompok Hizbullah Lebanon.

Pejabat negara Lebanon dan politisi senior yang dekat dengan Hariri menuduh Riyadh telah memaksanya untuk mengundurkan diri dan bahkan menahannya di kerajaan. Tuduhan itu telah ditolak oleh Arab Saudi dan Hariri.

Pengunduran diri itu juga membuat pembantu Hariri terkejut. Hariri kembali ke Lebanon setelah adanya sebuah intervensi dari Prancis.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement