Rabu 06 Dec 2017 13:37 WIB

Mantan Raja Rumania Meninggal di Swiss

Mantan Raja Rumania Michael di Bucharest, Rumania pada 2011.
Foto: AP Photo/Vadim Ghirda
Mantan Raja Rumania Michael di Bucharest, Rumania pada 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Mantan Raja Rumania, Michael yang berperan mengusir pemimpin yang didukung Nazi selama Perang Dunia Kedua, namun kemudian dipaksa ke pengasingan oleh pengambilalihan komunis meninggal di Swiss pada Selasa di usia 96, demikian dinyatakan Rumah Tangga Istana.

Lahir pada 1921 di Pegunungan Carpathian, Michael adalah salah satu kepala negara terakhir yang bertahan di masa perang di Eropa yang menghabiskan puluhan tahun di pengasingan selama Perang Dingin. Dia menarik diri dari publik pada 2016 karena penyakit parah.

Michael yang merupakan seorang keturunan dinasti Hohenzollern Jerman dan sepupu Ratu Elizabeth Inggris, menjalani operasi untuk leukemia dan kanker dan meninggal di kediamannya di Aubonne di danau Jenewa, namun rombongannya tidak memberikan penyebab kematian.

"Yang Mulia Raja Michael I meninggal hari ini pukul 13.00 waktu Rumania di kediaman pribadinya di Swiss," demikian Rumah Tangga Istana dalam sebuah pernyataan.

Tubuhnya disemayamkan di Kastil Peles di Pegunungan Carpathian dan kemudian di Bucharest sebelum penguburannya di Kota Curtea de Arges. Raja Michael, saat berusia awal 20-an, berperan penting dalam mengalihkan Rumania dari aliansi masa perang dengan Nazi, berpartisipasi dalam kudeta 1944 yang menggulingkan pemimpin fasis Marsekal Ion Antonescu. Rumania kemudian putus hubungan dengan Jerman Nazi dan beralih ke sisi Sekutu.

Namun dia terpaksa turun takhta pada 1947 setelah pengambilalihan komunis. Dia dilucuti kewarganegaraannya dan dipaksa tinggal di pengasingan di Swiss selama beberapa dekade.

Setelah diktator komunis Nicolae Ceausescu digulingkan dan dieksekusi pada 1989, para politikus yang takut terhadap dukungan Michael di negara tersebut, memblokir kunjungan pertamanya beberapa kali setelah pengasingan di Swiss, Inggris dan Amerika Serikat selama beberapa dekade.

Pada awal 1990-an, dengan berakhirnya Perang Dingin pemerintah mengirim kendaraan tank untuk menghentikannya melakukan tur ke Rumania. Hubungan membaik dan dia akhirnya kembali ke Rumania pada 1992 serta memperoleh kembali kewarganegaraanya pada 1997, setelah kemudian Presiden reformis Emil Constantinescu mengambil alih posisi mantan tokoh komunis Ion Iliescu yang terdidik di Moskow.

Akan tetapi, sementara Michael menikmati popularitasnya, gerakan solid untuk mengembalikan monarki di Rumania tidak pernah berhenti. Presiden Klaus Iohannis mengumumkan pada Selasa (5/12) akan ada hari untuk berkabung, kemudian mengatakan kepada wartawan Raja Michael menandai sejarah Rumania dengan pencapaian besar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement