Ahad 10 Dec 2017 09:27 WIB

Gempa Tremor Kembali Terdeteksi di Situs Nuklir Korut

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Lokasi Nuklir Korut
Lokasi Nuklir Korut

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Dua gempa tremor kembali terdeteksi pada Sabtu (9/12) dari lokasi uji coba nuklir Korea Utara (Korut). Gempa ini diduga merupakan gempa susulan dari uji coba nuklir yang dilakukan negara tersebut pada awal September lalu.

Menurut U.S. Geological Survey, gempa berkekuatan 2,9 dan 2,4 skala Richter (SR) itu terdeteksi pada pukul 01.13 dan pukul 01.40 dini hari waktu setempat. Sekretaris eksekutif Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization yang berbasis di Wina, Lassina Zerbo mengatakan para analis telah memastikan aktivitas tersebut adalah aktivitas tektonik.

Gempa diperkirakan terjadi di sekitar lokasi uji coba nuklir Punggye-ri. Di sini Korut telah melakukan uji coba nuklir keenam yang merupakan uji coba terbesarnya pada 3 September lalu.

"Bila Anda melakukan uji coba nuklir yang besar, hal itu akan menggerakkan kerak bumi di sekitar area tersebut, dan dibutuhkan beberapa saat agar benar-benar mereda. Kami telah mendeteksi beberapa gempa sejak uji coba nuklir keenam," ujar seorang pejabat U.S. geological Survey.

Pyongyang mengatakan, uji coba yang dilakukan pada September itu adalah bom H. Para ahli memperkirakan guncangan gempa yang dihasilkan 10 kali lebih kuat daripada guncangan bom atom AS yang jatuh di Hiroshima pada 1945.

Serangkaian gempa yang terjadi sejak Pyongyang melakukan uji coba nuklir keenam, telah mendorong para ahli untuk melakukan pengamatan. Uji coba itu kemungkinan telah merusak lokasi pegunungan Punggye-ri, tempat semua uji coba nuklir dilakukan.

Badan mata-mata Korea Selatan (Korsel) mengatakan kepada anggota parlemen pada Oktober lalu, Korut mungkin telah menyiapkan dua terowongan lagi di lokasi tersebut. Korut mengisyaratkan, uji coba nuklir berikutnya bisa dilakukan di atas tanah, setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan AS akan benar-benar menghancurkan Korut jika berani mengancam Amerika.

Penggunaan pegunungan Punggye-ri sebagai lokasi uji coba nuklir dikhawatirkan dapat mempengaruhi Gunung Paektu. Gunung berapi yang dianggap sebagai tempat suci oleh masyarakat Korut ini meletus terakhir kali pada 1903.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement