Sabtu 20 Dec 2014 01:45 WIB

Inggris Akui Batas Wilayah Palestina Sebelum Aneksasi Israel

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
Peta Palestina 1946-2000.
Foto: Juancole.com
Peta Palestina 1946-2000.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Moazzam Malik mengatakan masa depan Palestina kritis. Dia mengatakan isu Palestina adalah isu yang penting dan sensitif. Isu Palestina juga menjdi perhatian banyak negara.

Pada 13 Oktober parlemen Inggris memutuskan mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Meski tak memengaruhi kebijakan Pemerintah Inggris, tapi langkah tersebut memberi dukungan simbolis berarti kepada Palestina.

"Posisi Inggris jelas. Kami ingin ada solusi dua negara berdasarkan batas wilayah sebelum Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah pada 1967," ujar Malik dalam konferensi pers di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/12).

Pria yang fasih berbicara bahasa Indonesia tersebut mengatakan Inggris berperan mendorong perdamaian antara Palestina dan Israel. Inggris akan mendorong kedua pihak bernegosiasi dan berdebat di tataran internasional.

"Inggris juga mendukung adanya negara Palestina sehingga Palestina mampu mengembangkan ekonominya. Inggris juga bertindak sebagai mitra yang matang dan demokratis," katanya. Namun, Inggris tidak menetapkan tenggat waktu kapan negosiasi dilaksanakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement