Senin 27 Feb 2012 08:43 WIB

Pemimpin Faksi Pembebasan Palestina Kunjungi Gaza

biro politik Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP), Maher al Taher
biro politik Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP), Maher al Taher

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA - Seorang pemimpin senior Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP) yang bermarkas di Suriah tiba untuk lawatan pertamanya ke Jalur Gaza, Ahad (26/2).

Beberapa sumber di gerakan itu menyebut pemimpin PFLP itu adalah Maher al-Taher, anggota senior politbiro PFLP yang berkantor di Damaskus.

"Seorang anggota biro politik PFLP yang bermarkas di Suriah tiba di Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza dalam kunjungan pertamanya ke Gaza," kata satu sumber, Senin (27/2).

Beberapa sumber lain mengkonfirmasi bahwa pejabat itu adalah Taher, namun mereka membantah ia berpindah lokasi secara permanen dari pangkalannya di Suriah, yang sedang dilanda kerusuhan protes anti-pemerintah.

Sebagian besar dari anggota kelompok Hamas yang berada di Damaskus dikabarkan telah meninggalkan Suriah karena kerusuhan tersebut.

Sementara itu Ahad pagi, sejumlah pesawat tempur Israel melancarkan serangan ke wilayah selatan Jalur Gaza setelah beberapa roket ditembakkan ke negara Yahudi tersebut.

"Serangan ini dilakukan sebagai pembalasan atas penembakan roket ke Israel akhir pekan ini," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Dua ledakan terdengar di sekitar Rafah namun tidak ada yang terluka, kata sejumlah saksi Palestina.

Tiga roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam Israel selatan Sabtu, namun tidak ada korban atau kerusakan, kata seorang juru bicara kepolisian.

Sejak awal tahun ini, pejuang Palestina di Jalur Gaza menembakkan lebih dari 50 roket ke Israel selatan, menurut data militer.

Pada Desember 2011, delapan orang tewas dalam serangkaian serangan udara Israel, enam diantaranya gerilyawan.

Kekerasan berlangsung di dan sekitar Gaza pada November namun tidak memburuk ke tingkatan seperti yang terjadi pada 29-30 Oktober yang menewaskan 12 gerilyawan Palestina dan seorang warga Israel.

Kelompok-kelompok pejuang Palestina menyatakan, mereka melaksanakan gencatan senjata yang ditengahi Mesir namun akan membalas jika diserang Israel.

sumber : ANTARA/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement