Ahad 10 Dec 2017 19:46 WIB

Israel Minta Warga Palestina Hentikan Demonstrasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Citra Listya Rini
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman.
Foto: ABCNews
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV  --  Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Avigdor Lieberman berharap aksi demonstrasi yang dilakukan warga Palestina untuk memprotes pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel segera berakhir. Lieberman meminta warga Palestina kembali menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya.

"Harapan kami adalah segala sesuatu kembalitenang dan kita kembali ke jalan kehidupan normal tanpa kerusuhan dan tanpakekerasan," kata Lieberman seperti dikutip Reuters, Ahad (10/12).

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12) lalu. Pengumuman Trump ini cukup mengejutkan mengingat tidak ada satu pun negara sebelumnya yang mengakui Yerusalem sebagai bagian dari Israel.

Pengumuman ini sontak memicu kemarahan rakyat Palestina, baik mereka yang tinggal di Tepi Barat maupun Gaza. Warga Palestina di Tepi Barat menggelar aksi demonstrasi seraya membakar bendera ASdan Israel sebagai bentuk penolakan mereka terhadap pengakuan Trump.

Di Gaza pun demikian. Warga Palestina yang tinggal di daerah blokade tersebut menyerang aparat keamanan Israel yang berjaga di perbatasan Gaza-Israel.

Dua warga Palestina di sana dilaporkan tewas setelah Israel melakukan serangan udara. Serangan udara tersebut dilakukan sebagai respons Israel terhadap serangan roket yang ditembakkan pejuang Palestina di Gaza.

Keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel juga memicu kemarahan dunia. Negara-negara Arab, Amerika Latin, termasuk Uni Eropa mengkritik dan menentang pengakuan Trump karena dinilai melanggar kesepakatan serta resolusi internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement