Rabu 08 Aug 2012 04:00 WIB

Menhan Afghanistan Mundur

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: M Irwan Ariefyanto
Abdul Rahim Wardak
Foto: AP
Abdul Rahim Wardak

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL – Menteri Pertahanan (Menhan) Afghanistan Abdul Rahim Wardak mundur menyusul mosi tidak percaya terhadap dirinya dalam menangani keamanan. Ia mengatakan menghormati keputusan parlemen. Kemungkinan situasi ini memperumit rencana Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyerahkan tanggung jawab keamanan ke Afghanistan sebelum akhir 2014. Ia menghormati parlemen yang dua kali memilihnya sebagai menteri pertahanan. ''Sekarang, saya menerima keputusan mereka. Saya mundur dari posisi saya,’’ kata Wardak, Selasa (7/8). 

Pembunuhan terhadap pejabat senior dan serangan di perbatasan Pakistan merupakan faktor utama kritik tajam atas Wardak. Selain dia, parlemen juga menyatakan sikap serupa pada Menteri Dalam Negeri Bismillah Mohammadi. Kepergian Wardak yang membuat posisinya kosong seiring dengan puncak bulan-bulan pertempuran di musim panas.

Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Prancis mulai dikurangi jumlahnya dan mengalihkan tugas keamanan kepada pasukan negeri ini. Belum jelas, seberapa lama Presiden Hamid Karzai mampu menemukan pengganti Wardak, pensiunan jenderal bintang empat dari etnis Pashtun yang ada di Provinsi Wardak. Diplomat-diplomat Barat mengapresiasi dirinya yang dinilai berhasil membantu mengubah angkatan bersenjata Afghanistan lebih efektif dalam meredam Taliban.

Selasa (7/8) sebuah bom truk meledak di markas militer NATO di Provinsi Logar, sebelah selatan Kabul. Tiga tentara dan 17 warga sipil terluka. ''Saya sedang dalam perjalanan ke sekolah ketika tiba-tiba ledakan besar membuat saya terjatuh,'' kata siswa sekolah, Samiullah, seperti dikutip AFP. Ia melihat asap tebal dan nyala api dari dalam tempat itu. Beberapa jam sebelumnya, sebuah bom Taliban menewaskan sembilan orang dan melukai lima lainnya. Bom menghantam minibus di pinggiran ibu kota negara.

Juru bicara International Security Assistance Force (ISAF) membenarkan adanya kejadian itu, namun tak mau mengungkapkan jumlah korban. Kepala Kepolisian Logar, Ghulam Sakhi Rogh Lewanai, mengatakan sebuah truk sarat bahan peledak diledakkan di kamp pasukan koalisi. Tiga tentara ISAF terluka. Sebagian besar orang yang bekerja di kamp itu adalah warga sipil. Taliban mengaku bertanggung jawab. Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban, menyatakan sekitar pukul 09.00 pasukannya menggerakkan serangan ke markas militer yang menyebabkan kematian dan luka. 

sumber : reuters/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement