Selasa 04 Aug 2015 09:18 WIB

Ribuan Sekolah di Anbar Hancur karena Ulah ISIS

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah sekolah yang hancur di Ramadi, Anbar, Irak.
Foto: aawsat.net
Sebuah sekolah yang hancur di Ramadi, Anbar, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI -- Lebih dari 1.500 sekolah rusak atau hancur akibat konflik di provinsi Anbar. Provinsi terbesar Irak itu telah diguncang kekerasan sejak awal 2014 sebelum ISIS melancarkan serangan.

"Anbar telah terpukul. Lebih dari 1.500 sekolah sebagian atau seluruhnya hancur," kata seorang juru bicara, Eid Ammash dilansir dari Al Arabiya, Selasa (4/8).

Sebagian besar sekolah-sekolah ini, kata dia, menjadi sasaran langsung oleh geng kriminal ISIS. Sementara yang lainnya merupakan basis yang digunakan ISIS dan menjadi sasaran pasukan keamanan Irak dan angkatan udara koalisi.

Saat ini fokus utama pemerintah untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang dengan operasi militer besar yang berlangsung di beberapa bagian provinsi. Beberapa serangan udara juga dilakukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.

Anbar membentang dari perbatasan barat Irak dengan Suriah, Yordania, dan Arab Saudi. Ammash mengakui akan membutuhkan banyak uang membangun kembali ribuan sekolah tersebut.

"Ini akan memakan banyak uang dan setidaknya dua setengah tahun setelah Anbar sepenuhnya direbut kembali dari ISIS untuk membangun kembali dan merenovasi sekolah-sekolah," ujarnya.

Menurut angka terbaru dari PBB, lebih dari 70 persen anak-anak pengungsi tidak memiliki akses ke pendidikan. Selain sekolah yang telah hancur atau rusak, sekolah lainnya diduduki kelompok bersenjata. Bahkan ketika sekolah itu dikosongkan, sekolah tidak dapat digunakan sampai dibersihkan dari artileri yang tidak meledak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement