Kamis 08 Oct 2015 20:42 WIB

ISIS Tembak Mati 70 Suku Sunni di Irak

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Militan ISIS gemar membakar lawan-lawannya.
Foto: en.alalam
Militan ISIS gemar membakar lawan-lawannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemimpin suku dan perserikatan bangsa-bangsa (PBB), Rabu (7/10) mengatakan, kelompok Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengeksekusi mati 70 anggota suku Sunni yang bersekutu dengan pemerintah di Irak barat awal pekan ini.

Ketua suku Naim Gaoud mengatakan, para korban merupakan anggota suku Albu Nimr dieksekusi pada Ahad (4/10) di wilayah utara Tharthar Ramadi, ibukota provinsi Anbar barat. "Orang-orang yang dieksekusi adalah ayah, saudara anggota polisi, tentara, dan pejuang suku yang melawan ISIS. ISIS mengeksekusi mereka dengan menembak," katanya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (8/10).

Pasukan keamanan Irak yang didukung oleh koalisi yang dipimpin AS, melancarkan operasi besar di barat Ramadi, Ahad (4/10) untuk memukul mundur ISIS yang merebut ibu kota Anbar pada Mei dan mengontrol sebagian besar provinsi.

Anggota suku lainnya Hatem al-Gaoud mengatakan, ISIS telah menjebak puluhan anggota suku di daerah Khanzir dari Tharthar sejak kelompok tersebut meluncurkan serangan di Irak tahun lalu. "ISIS mengumpulkan anggota di luar Khanzir dan menembak semuanya di kepala,’’ ujarnya.

Namun, ia tidak mengetahui pasti apa yang dilakukan ISIS terhadap jasad mereka. Tetapi kemungkinan mayat dikuburkan di kuburan massal dekat lokasi eksekusi. Kantor misi Hak Asasi Manusia PBB di Irak mengkonfimrasi eksekusi massal tersebut.

"Ini bukan serangan pertama di Albu Nimr, karena mereka telah secara aktif menentang ISIS," katanya.

Sebanyak 300 anggota suku tewas sekitar setahun yang lalu, ketika pasukan anti ISIS masih bertahan di beberapa wilayah Ramadi. Suku ini sangat aktif di Dewan Kebangkitan, yaitu kelompok pejuang suku Sunni yang didanai dan dipersenjatai militer AS pada satu dekade lalu.

ISIS telah membantai ratusan mantan pejuang Kebangkitan dalam upaya untuk mengintimidasi warga Sunni yang mengangkat senjata melawan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement