Sabtu 06 Jan 2018 00:45 WIB

Lebih dari 40 Aktivis Media Tewas di Suriah pada 2017

Rep: Marniati/ Red: Budi Raharjo
Tentara berpatroli di sebelah bangunan yang hancur di Kota Raqqa, Suriah. (ilustrasi)
Foto: EPA/YOUSSEF RABIE YOUSSEF
Tentara berpatroli di sebelah bangunan yang hancur di Kota Raqqa, Suriah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- 42 aktivis media tewas dan 47 lainnya luka-luka di Suriah selama 2017. Dilansir Anadolu, Jumat (5/1), jaringan Syrian untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) yang berbasis di London mengatakan pada Desember 2017 saja dua wartawan terbunuh dan empat lainnya ditangkap.

Laporan tersebut mengatakan pasukan rezim Bashaar Al Assad membunuh 17 aktivis media, ISIS menewaskan 10 orang dan pasukan Rusia membunuh empat orang. Di antara yang terluka, 29 orang diserang oleh pasukan rezim. Sepanjang tahun, 93 kasus penangkapan, penculikan dan pembebasan terjadi.

Tahrir al Sham terkait ISIS terlibat dalam 19 kasus penangkapan, dimana 18 lainnya dilepaskan. Rezim Assad menangkap enam dan 11 lainnya ditangkap oleh kelompok teror termasuk PKK/PYD.

Laporan tersebut menambahkan langkah cepat harus dilakukan untuk menyelamatkan aktivis media di Suriah.

"Ini mengecam semua pelanggaran terhadap aktivisme media tanpa mempedulikan pelaku," ujar pernyataan tersebut.

Komisi tersebut meminta Komisi Penyelidik Independen Internasional untuk melakukan investigasi mengenai penargetan aktivis media. Laporan tersebut mendesak Rusia sebagai negara penjamin untuk menerapkan tekanan serius pada sekutu Suriah dan Iran agar mematuhi kesepakatan de-eskalasi.

Suriah terlibat dalam perang sipil pada awal 2011 ketika rezim Assad menindak demonstrasi pro-demokrasi dengan kekerasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement