Sabtu 10 Jul 2010 03:39 WIB

Mata-mata Rusia Segera Tiba di Moskow

Pengadilan agen mata-mata Russia
Foto: AP
Pengadilan agen mata-mata Russia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Sejumlah mata-mata Rusia diperintahkan untuk dikeluarkan dari Amerika Serikat dalam pertukaran agen rahasia paling dramatis sejak berakhirnya Perang Dingin dan diharapkan segera tiba di Rusia akhir pekan ini, kata seorang sumber Rusia. Seorang pejabat Rusia yang memahami situasi mengatakan bahwa agen Kremlin tersebut dijadwalkan tiba di Rusia pada Jumat. Pejabat tersebut menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Juru bicara presiden Rusia, Natalia Timakova, menolak berkomentar, merujuk seluruh pertanyaan ke kementerian luar negeri (Kemlu). Seorang juru bicara Kemlu menolak untuk berkomentar, mengatakan pihaknya akan memberikan pernyataan tak lama lagi.

Saluran televisi Rusia Channel 1 menyiarkan cuplikan yang menunjukkan para mata-mata Rusia sedang menaiki pesawat di lokasi yang tidak diketahui di Amerika Serikat. Saluran televisi tersebut mengatakan pesawat tersebut lepas landas untuk tujuan ke Rusia.

Televisi lokal di New York, NY1, melaporkan bahwa ke-10 agen telah dideportasi dari AS pada Kamis malam. Tidak ada konfirmasi dari para pejabat di Rusia mengenai kapan dan di mana mereka akan tiba.

Agen mata-mata tersebut termasuk Anna Chapman, yang sejumlah foto tak senonoh dan hubungan percintaan telah menarik perhatian dunia, dan jurnalis Amerika turunan Peru, Vicky Pelaez, yang mengakui telah membawa surat yang ditulis dengan tinta.

"Saya berharap secepatnya bisa melihat dan memeluk putri saya," kata ibu dari Anna Chapman, Irina Kushchenko kepada jejaring berita internet Rusia lifenews.ru. "Anna tidak melakukan sesuatu yang berbahaya dan apapun yang terjadi, apapun yang dikatakan, ia akan kembali di samping kami."

Kesepakatannya merupakan pertukaran agen rahasia paling sensasional sejak berakhirnya Perang Dingin. Sebagai pertukaran, Rusia menyetujui untuk melepas empat orang yang ditahan karena melakukan kegiatan mata-mata untuk negara Barat.

Satu sumber Rusia berpangkat tinggi mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa kesepakatan telah memungkinkan karena tingkat kepercayaan yang tinggi antar kedua kepala negara tersebut.

"Ini bisa dilakukan karena semangat baru dari hubungan Rusia-Amerika, pengertian tingkat tinggi yang sama dan kepercayaan antar kedua presiden dari kedua negara yang tidak akan meresahkan siapa pun," katanya.

sumber : Ant/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement