Jumat 20 Aug 2010 00:38 WIB

Pasukan Tempur Amerika Terakhir Tinggalkan Irak

Pasukan tempur Amerika terakhir di Irak melintasi perbatasan Irak-Kuwait
Foto: AP
Pasukan tempur Amerika terakhir di Irak melintasi perbatasan Irak-Kuwait

REPUBLIKA.CO.ID,KHABARI--Pasukan Amerika Serikat secara perlahan mulai ditarik dari Irak. Bahkan, pasukan tempur Amerika yang terakhir telah ditarik dari Irak. Kamis dinihari, pasukan tempur itu melintasi perbatasan Irak-Kuwait sebelum menuju Amerika.

Pulangnya pasukan tempur itu ternyata disambut gembira oleh personilnya. Prajurit dari Brigade Stryker 4, Divisi Infanri 2, bersorak sorai setelah mencapai perbatasan itu. Mereka senang karena selangkah lagi bakal kembali pulang ke rumahnya. Tujuh tahun dan lima bulan setelah invasi Amerika ke Irak, brigade tempur terakhir Amerika kini telah meninggalkan Irak. ''Ini sesuatu yang menyenangkan seumur hidup saya. Saya datang di awal dan sekarang saya pergi terakhir bersama unit-unit tempur,'' ujar seorang prajurit.

Prajurit itu masih mengingat saat-saat pertempuran. Pertempuran tiga hari berturut-turut dalam serangan mortir di luar kota Najaf pada tahun 2003. Malam itu begitu bisingnya. Dia pun teringat lagi langit malam di atas kota Mosul, Irak Utara, yang terang benderang oleh nyala peluru suar dari hampir segala arah.

Amerika menjadwalkan penarikan pasukannya tuntas pada akhir bulan ini. Selanjutnya, negeri paman sam itu hanya akan meninggalkan pasukan nontempur sekitar 50 ribu orang hingga setahun lagi. Pasukan yang tersisa itu memang dibekali senjata, tapi hanya untuk membela diri. Pasukan itu hanya bertugas mendampingi pasukan Irak. Sejauh ini, jumlah pasukan Amerika yang tewas selama invasi ini sampai Rabu kemarin sekitar 4.415 orang.

 

Brigade Stryker yang berbasis di Lewis-McChord di negara bagian Washington, telah kehilangan 34 pasukan di Irak. Brigade ini kerap berada di garis depan pertempuran sengit di Irak, termasuk operasi di Baghdad timur dan provinsi Diyala selama gelombang operasi tahun 2007.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement