Selasa 30 Nov 2010 21:56 WIB

Dokumen AS: China Akan Terima Penyatuan Korea

Bendera China dan Korea Utara
Bendera China dan Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--China, yang selama ini dipandang sebagai pelindung Korea Utara, siap menerima penyatuan semenanjung setelah runtuhnya rezim, menurut bocoran dokumen AS pada Senin (29/11). Selama makan malam ekspansif tahun lalu, Duta Besar China untuk Kazakhstan mengungkapkan bahwa Beijing menganggap program nuklir Korea Utara akan "sangat merepotkan," menurut sebuah memo yang diperoleh situs pengaduan WikiLeaks, sebagaimana dikutip dari AFP.

Duta Besar Cheng Guoping "mengatakan China berharap untuk reunifikasi damai jangka panjang, tapi ia mengharapkan kedua negara tetap terpisah dalam jangka pendek," kata bocoran kabel oleh Duta Besar AS Richard Hoagland yang disiarkan oleh harian The Guardian Inggris.

Dalam kabel terpisah, wakil menteri luar negeri Korea Selatan Chun Yung-Woo mengatakan bahwa China "memiliki pengaruh jauh lebih sedikit terhadap Korea Utara daripada yang sering dipercayai orang."

"Beijing `tidak akan` untuk menggunakan bantuan ekonomi untuk memaksa perubahan di dalam kebijakan Pyongyang dan kepemimpinan DPRK," katanya, mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Chun juga mengatakan bahwa Korea Selatan percaya bahwa Korea Utara "telah runtuh secara ekonomi" dan akan "runtuh secara politik" dalam tempo dua sampai tiga tahun setelah kematian pemimpin Kim Jong-Il.

Kim, yang kini terlibat dalam ketegangan dengan Selatan, diyakini bersiap-siap untuk menyerahkan kekuasaan kepada putranya Kim Jong-Un, yang berusia 20-an.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement