Kamis 02 Dec 2010 03:46 WIB
Bocornya Dukumen Rahasia di Wikileaks

Negara-negara yang Tersangkut Namanya Mulai Gerah

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: Siwi Tri Puji B
Wikileaks
Wikileaks

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Kini tak cuma pemerintah AS yang kebakaran jenggot gara-gara WikiLeaks. Negara-negara yang telah mengadakan perbincangan rahasia dengan AS pun turut gerah karena isi pembicaraan antar negara yang seharusnya rahasia bisa bocor ke publik.

Cina  menyerukan agar AS serius menangani kebocoran informasi diplomatik. Dalam sebuah kawat diplomatik, Beijing mengaku frustrasi dengan sekutu lama mereka, Korea Utara. Cina juga disebut-sebut dapat menerima kejatuhan sekutu mereka itu dan mulai menyatu dengan Korea Selatan yang didukung AS.

Laporan pengamatan intelijen AS menyebutkan bahwa pimpinan Angkatan Bersenjata Pakistan berupaya mengadakan kudeta atas Presiden Asif Ali Zardari. Sementara Presiden Prancis, Nikolas Sarkozy yang pro AS mempertimbangkan untuk mengirim tentara ke Irak.

Kepala intelijen luar negeri Rusia, Mikhail Fradkov, mengatakan bahwa WikiLeaks merilis sebuah "harta karun" untuk ditelaah lebih lanjut dan menegaskan bahwa ia akan memanfaatkan informasi tersebut. Semenatra Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu hanya menanggapi sambil lalu sebuah memo yang menyebut dirinya (dianggap AS) sebagai "sangat berbahaya," mengatakan bahwa ia hanya melihat wajah yang tersenyum di cermin.

Menteri Pertahanan AS Robert Gates juga mencoba untuk tidak terlihat terlalu panik dan mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa pihak telah bereaksi secara berlebihan. Meski ia mengakui bahwa kebocoran ini amat memalukan pemerintah AS. "Konsekuensi terhadap kebijakan luar negeri AS saya rasa cukup besar," ujar Gates yang mantan direktur CIA dan mantan analis intelijen itu.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement