Selasa 12 Jun 2018 15:33 WIB

Indonesia Siapkan Dua Strategi Dorong Kemerdekaan Palestina

Isu Palestina menjadi prioritas selama Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait DK PBB di Istana Kepresidenan, Selasa (12/6).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait DK PBB di Istana Kepresidenan, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memprioritaskan penyelesaian isu Palestina setelah terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, Indonesia telah menyiapkan dua langkah mendorong kemerdekaan Palestina.

Pemerintah akan mengupayakan negosiasi perdamaian. Menurut dia, negosiasi perdamaian isu Palestina ini sudah lama terhenti karena itu, Indonesia akan mencari solusi bersama.

"Tentunya ini tidak hanya dilakukan Indonesia sendiri sebagai anggotaa tidak tetap DK PBB, tetapi kami akan berbicara dengan anggota lainnya agar mendorong dimulainya pembicaraan atau pembahasan mengenai perdamaian ini," ujar Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6).

Selain itu, Pemerintah Indonesia akan mendorong resolusi DK PBB mengenai Palestina agar segera diimplementasikan. Retno memastikan, Pemerintah Indonesia akan mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina di DK PBB. Bahkan, dukungan terhadap Palestina, kata dia, terus menguat.

"Presiden telah memberikan arahan langsung agar isu Palestina menjadi prioritas selama Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Jadi sekali lagi saya ingin tekankan tidak ada perubahan atau bahkan justru terjadi penebalan keberpihakan Pemerintah Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement