Kamis 02 Aug 2018 17:25 WIB

Thailand Buat Museum untuk Kenang Penyelamatan Tim Bola

Pembangunan museum diperkirakan memakan waktu sekitar lima bulan.

Rep: marniati/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyelam dari angkatan laut Thailand yang menjadi tim penyelamat anak-anak yang terjebak di gua.
Foto: Royal Thai Navy via AP
Penyelam dari angkatan laut Thailand yang menjadi tim penyelamat anak-anak yang terjebak di gua.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK--- Pekerja konstruksi Thailand pada  Kamis (2/8)  mulai membangun museum untuk memperingati penyelamatan tim sepak bola junior Thailand di provinsi utara Chiang Rai. Museum ini juga untuk mengenang kematian salah satu penyelam dalam proses penyelamatan itu.

Pembangunan museum  dimulai setelah diakukan ritual secara Budha  pada  Rabu (1/8) di gua Tham Luang. Sesuai kepercayaan lokal, mereka meminta restu kepada leluhur untuk pembanguman museum itu. 

Pembangunan museum diperkirakan memakan waktu sekitar lima bulan dan menghabiskan biaya 228.860 pound. Pembangunan didanai oleh seniman Thailand, Chalermchai Kositpipat, seorang pribumi Chiang Rai.

Anggota Tim Sepak Bola Junior Thailand Dinobatkan Jadi Biksu

"Tempat ini akan sangat bermanfaat bagi negara kami, karena akan memperingati kerjasama internasional dan pahlawan yang mengorbankan hidupnya. Turis dari seluruh dunia akan mengunjungi tempat ini," kata Chalermchai.

Ke-12 anak laki-laki, berusia 11 hingga 16 tahun, dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun hilang pada 23 Juni saat menjelajahi kompleks gua. Mereka terjebak karena gua dipenuhi banjir akibat hujan deras. Mereka berhasil diselamatkan dua pekan kemudian  oleh penyelam asing dan Thailand. Penyelamatan mereka menarik perhatian dunia internasional.

Penyelam Thai Samarn Kunan meninggal karena kehilangan kesadaran dalam misi membawa tangki oksigen  di dalam gua. Patung Samarn yang berukuran empat meter, yang saat ini sedang diukir, akan ditempatkan di depan museum.

Museum  juga akan memiliki lukisan dengan panjang 13 meter. Lukisan akan menampilkan adegan penyelamatan, termasuk penyelam Inggris yang pertama kali menemukan anak-anak itu.

Sebelas anak laki-laki ini pada Sabtu akan meninggalkan kuil setelah menjalani sesi rohani dan mendoakan Samarn. Mereka akan kembali ke kehidupan normal.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement