Sabtu 27 Apr 2013 08:04 WIB

Presiden Venezuela Ancam Penyabot dengan Hukuman Berat

Nicolas Maduro
Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Jumat (26/4), memperingatkan siapa saja yang kedapatan menyabot jaringan listrik negara akan menghadapi hukuman paling berat.

"Kami telah memberi prioritas tertinggi bagi pengamanan sistem listrik Venezuela, pengamanan dari sabotase penjahat, sebab tak ada istilah lain buat seorang warga negara Venezuela untuk melakukan perbuatan semacam itu," kata Maduro, seperti dilansir Xinhua, Sabtu (27/4).

Maduro berbicara selama perjalanan ke satu instalasi energi alternatif, La Guajira Wind Farm di Negara Bagian Zulia, setelah pemerintahnya mengumumkan keadaan darurat sistem listrik nasional selama 90 hari, saat pemerintah berjuang mengoptimalkan layanan.

Maduro, yang menggantikan Hugo Cahvez sebagai Presiden Venezuela dalam pemilihan presiden yang diselenggarakan pada 14 April, mengingatkan mengenai pemadaman listrik di berbagai daerah di negeri tersebut karena sabotase menodai masa kampanye menuju pemungutan suara.

"Pasokan listrik sangat penting buat rakyat Venezuela", kata Maduro. Ia berjanji akan menyelesaikan kekurangan energi di negeri itu, masalah sejak 2007. "Mereka yang telah kami tangkap, akan kami serahkan ke Kantor Kejaksaan." Pembaruan kehakiman untuk menghukum penyabot akan menerapkan hukuman berat, tanpa memberi tersangka kelonggaran hukum apa pun, ia memperingatkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement