REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah kabar mengejutkan terungkap terkait keinginan Sir Winston Churchill yang berencana memeluk Islam. Perdana Menteri Inggris periode 1940 hingga 1945 dan 1951 hingga 1955 ini sangat tertarik dengan Islam. Namun, keluarganya mencegahnya untuk menjadi seorang mualaf.
Adalah Lady Gwendoline Bertie yang mencoba menghalangi PM Inggris pada masa Perang Dunia kedua tersebut untuk menjadi kaum Muslim. Bertie yang menikahi saudara Churchill, Jack, menulis surat tertanggal Agustus 1907.
"Jangan berpindah agama ke Islam. Saya perhatikan kecenderungan Anda terhadap orientalisme, kecenderungan seperti Pasha, saya benar-benar melihatnya," kata Bertie. Pasha adalah gelar yang diberikan Kekaisaran Turki Utsmani terhadap orang tertentu yang memiliki kualitas keimanan dan kesetiaan kepada pemerintah.
Untuk membuktikan keaslian surat yang ditulis Bertie, sejarawan dari Universitas Cambridge, Warren Dockter melakukan penelitian. Hasilnya, ia menyimpulkan sebenarnya Churchill yang kelahiran Blenheim Palace, Woodstock pada 30 November 1874 ini, tidak pernah serius ingin berpindah agama.
Hanya saja, ia mengakui, Churchill tertarik dengan budaya Timur Tengah dan Islam. "Churchill tidak pernah serius ingin mengubah agama," kata Dockter kepada the Independent. "Dia lebih atau kurang seorang ateis. Namun, dia memiliki pesona dengan budaya Islam yang umum di antara masyarakat kelas atas Inggris."